Akhir dari Kepuasan Sesaat

183 10 0
                                    

Setiap manusia pasti memiliki rekam jejak

Entah itu baik maupun buruk

Semua terjadi tak bisa terhindarkan


Lalu salahkah jika aku memiliki bagian buruk dalam masa lalu?

Perbuatanku saja meninggalkan bekas yang sulit kulupakan.

Tak perlu lagi kalian mengadilinya dengan hinaan, cacian, dan kalimat pedas.


Setiap manusia pasti pernah berbuat salah.

Dan, tak ada salahnya jika aku memperbaiki diri.


🐾🐾🐾

Tak pernah terpikirkan bagi Lita, bisa berdiri di atas panggung, duduk di antara penulis-penulis bergengsi di Indonesia. Ini merupakan suatu kebanggaan baginya. Awalnya dia masih tak percaya bisa melangkah sejauh ini dan sesingkat ini.


Mimpi-mimpinya yang dulu telah gugur bersama aib dari pergaulan bebasnya, kini malah mimpi lain yang tak pernah dia impikan sebelumnya terwujud. Menjadi seorang penulis, bukanlah tujuan utamanya. Itu hanya berawal dari keisengannya untuk mencurahkan isi hatinya. Bersyukur bisa diterima baik oleh para pembaca di sebuah aplikasi online. Beruntungnya lagi, dia memiliki seorang kakak yang mampu mendukung hasil karyanya.


Jovan duduk di salah satu deretan kursi terdepan tersenyum dan mengangguk. Membuat hatinya semakin yakin.


“Tidak. Tidak ada orang yang spesial dalam hidup saya. Cerita ini saya tulis saat terbesit ide dalam pikiran saya saja. Dan, langsung saya apresiasikan ke dalam tulisan. Alhamdulillah kalau banyak yang menikmati cerita ini. Saya berharap, semua orang bisa mengambil hal positif dalam cerita ini," jawabnya menanggapi pertanyaan dari moderator sebelumnya.


Jelas saja jawaban Lita membuat hati seseorang yang tengah berharap patah. Dan, tanpa dia duga, respons positif tak selamanya mengalir dengan lancar seperti air. Kini ada sebuah bongkahan batu besar siap menghantamnya lagi. Angin kencang pun ikut menantinya, hanya untuk menumbangnya kembali hingga di titik terendahnya.


Tinggal menunggu waktu yang tepat untuk mengeksekusinya.


Waktu berlalu begitu cepat. Selama hampir se-jam lebih sesi tanya jawab berjalan dengan lancar. Dan, kini tiba untuk pertanyaan terakhir yang akan diajukan oleh seorang wanita cantik dengan kaca mata hitam.


“Sebelumnya, saya ucapkan selamat kepada Author kita sekalian, atas keberhasilan dalam terbitnya karya pertamanya yang langsung berhasil menyabet lebel best seller. Mana tepuk tangannya semuanya!”


Suara tepuk tangan langsung bergemuruh mengikuti instruksi wanita itu.


“Kak You, saya ingin menanyakan satu hal. Apakah buku kedua Kakak yang sebentar lagi akan dirilis, merupakan kisah nyata. Berbeda seperti kisah “Edward si Pujangga Merindu”, cerita “Surga untuk Mantan Pendosa” ini, apa diangkat dari kisah nyata?”

Insecure TerinfrastrukturWhere stories live. Discover now