pelakor babi beraksi 🔞

14.5K 204 18
                                    

"uugghhhh...." Lenguhan panjang dari Ale, saat meregangkan otot-otot tubuhnya karna baru bangun.

"Good morning baby... Give me kiss!" Ujar Dareen dengan memeluk tubuh Ale dari belakang.

Ale mengecup bibir Dareen, namun saat Ale akan melepaskan, Dareen langsung menahan tengkuknya dan menahan ciumannya, dan memperdalamnya, Dareen melumatnya, menyesap bibir Ale.

"Ekhm!" Suara deheman dari Sisil membuat mereka terkejut.

"Gak tau malu ya, bercinta di tempat umum" ujar Sisil dan langsung pergi.

Dareen hanya diam saja, tak menanggapi perkataan Sisil, "sayang!" Pekik Ale.

"Apa baby?" Tanya Dareen, sembari menyenderkan dagunya di bahu Ale.

"Kamu denger gak tadi dia bilang 'gak tau malu ya, bercinta di tempat umum' denger gak?" Tanya Ale, mengulang perkataan Sisil

"Iya terus?" Tanya Dareen.

"Jangan-jangan dia yang kasik obat perangsang itu ke minuman kamu sayang!" Ujar Ale.

"Hus, jangan asal nuduh baby," ujar Dareen.

"Sayang, kamu tadi gak dengar yang di bilang itu, 'bercinta di tempat umum' tau dari mana cobak dia, kalo semalem kita lagi bercinta di mobil kamu! Itu kan tempat umum!" Kesal Ale, karna menurut Ale, Dareen membela Sisil.

"Mungkin yang dia maksud itu, yang sekarang baby, kita tadi kan ciuman sayang, jadi dia bilang gitu" ujar Dareen.

"Dasar bego! Ini bukan tempat umum! Ini villa kita! Bukan tempat umum! Kamu itu, bilang aja kalo kamu emang belain dia!" Kesal Ale yang melihat dareen seperti terus membela Sisil.

"Bukan gitu baby, dia itu adek aku, gak mungkin lah dia kayak gitu, lagian untuk apa juga sih, dia lakukan itu, dan kamu kan liat, pas kita pergi dia baru pulang." Ujar Dareen.

"Yaudah kalo gitu! Jangan sentuh aku, kalo kamu belum nemu pelakunya siapa!" Ujar Ale dengan wajah yang serius, dan langsung pergi meninggalkan Dareen.

"Loh, baby! Baby!" Panggil Dareen.

Dareen yang frustasi melihat Ale marah, dia Langsung mengambil ponselnya, dan menghubungi seseorang.

"Ada yang bisa saja kerjakan lord?" Tanya seorang itu.

Dareen langsung menceritakan masalah yang terjadi.

"Oke siap lord, dalam waktu tujuh kali dua puluh empat jam, saya akan temukan siapa orang itu." Ujar seorang itu.

"Bagus, bawa dia ke hadapan gue dalam keadaan hidup atau mati." Ujar Dareen dan langsung memutuskan panggilan telpon.

Dareen langsung menyusul Ale ke kamarnya.

Walau kini mereka sedang di Hawai, Dareen kemana mana selalu membawa Bodyguard nya yang terhebat dan terkeren itu, dan tentu saja, mereka tidak pernah jalan bareng dengan Dareen, karna tak ingin menjadi pusat perhatian. 

Tok tok tok

"Baby, buka pintunya dong, aku udah suruh orang ku untuk mencari tau" ujar Dareen.

"Aku udah bilang, sebelum kamu tau siapa  orang nya jangan carik aku!!" Teriak Ale.

Ceklek suara pintu terbuka.

"Nanti malam tidur di kamar lain aja, aku lagi males ma kamu" ujar Ale dan langsung menutup pintu kamarnya kembali.

"Ehh baby, baby, aduh... maafin aku dong sayang..." Dareen frustasi.

Matahari sudah tenggelam, langit tampak merah, karna akan turun hujan, suara gemuruh sudah mulai terdengar.

Ale asik dengan drama Korea yang dia tonton, dan tak memperdulikan Dareen.

Dareen yang merasa bosan dan lelah merengek agar di bukakan pintu,  akhirnya masuk ke kamar lain.

Tentu saja, Sisil sangat senang di buatnya.

"Gue lancarkan aja rencana gue sekarang" ujar Sisil girang.

Sisil langsung menuju dapur, dan membuat kan  dua minuman hangat untuk Dareen dan dirinya, dan tak lupa tambahan obat perangsang itu.

"Aahh yang ini harus lebih banyak, biar si Dareen langsung mendesah  pengen ngentot hihihi" gumam Sisil.

Tok tok tok!

"Masuk!" Ujar Dareen,

"Hai kak, Sisil bawain minuman hangat untuk kakak" ujar Sisil.

Dareen awalnya ingin menolak, tapi karna dia kesal dengan Ale yang lama mengacuhkannya akhirnya Dareen menerimanya.

"Yang mana punya ku?" Tanya Dareen.

"Yang mana ya, gue lupa lagi. 
Eh yang ini boleh kak, yah yang mana aja bebas kak. 
ambil aja yang mana Lo suka sayang, karna semuanya udah isi obat perangsang" ujar Sisil, sambil berbicara dan berbicara dalam hati.

"Makasih ya" ujar Dareen dan langsung menyesap minuman hangat itu, hingga hampir Habis.

Sisil menyeringai, dan dia berhitung dalam hatinya, "kamu gak minum?" Tanya Dareen ke Sisil.

"Oiya kak" ujar Sisil cengengesan dan langsung meminum habis minuman itu.

Beberapa menit kemudian, Dareen merasakan bahwa tubuhnya terasa aneh, tiba tiba saja ada dorongan hasrat untuk bercinta.

Sedangkan Sisil, sisil yang salah ambil minuman, tentu saja saat ini dia sudah seperti cacing kepanasan, mendesah ingin di puaskan.

Dareen yang melihat Sisil yang sudah membuka bajunya itu pun sempat tergoda, "aaghh Dareen, sentuh aku" ujar Sisil.

"Bangsat Lo kasih obat perangsang ke minuman gue!!" Teriak Dareen, namun makin lama Dareen juga makin tergoda oleh Sisil.

Dareen langsung merebahkan tubuh Sisil ke tempat tidur, Dareen menindihnya, Dareen membuka bajunya.

Dareen mengecup leher Sisil, dan tangannya bermain di payudara Sisil.

"Gue maafin aja deh, kasian." Gumam Ale yang kini sedang merindukan Dareen, Ale pun sebenarnya tak kuat marahan lama dengan Dareen.

Ale melangkah keluar kamar, dan menuju kamar Dareen.

Brakk!! Ale membuka pintu kamar Dareen dengan keras, karna dia mendengar seperti ada suara perempuan dan mendengar erangan Dareen.

Dareen yang masih memiliki kesadaran sebesar tiga puluh persen pun, langsung menoleh ke arah pintu.

Ale yang melihat pemandangan suaminya mencumbu wanita lain sangatlah marah dan kecewa.

Dunianya seperti runtuh, air mata Ale menetes. 

***

Jangan lupa vote

Dareen Addison Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang