Ale pergi

9.8K 236 7
                                    

Hingga membuat Ale Melenguh, "eembbhh om, geli..." Ale menggeliatkan tubuhnya, ciuman dareen kini sudah berada di bibir Ale lagi.

Ciuman mereka makin panas, Dareen mencium leher ale, Dareen membuka baju Ale, hingga menampakkan sebuah ada gunung kenyal, Dareen terus mencium, hingga turun ke dada Ale, "uughhh" lenguh Ale merasakan nikmat.

Dareen menghisap pucuk dada Ale, "aahh..." Lenguhan Ale, Dareen kembali menciumi bibir Ale, Dareen membenamkan wajahnya di leher Ale, menghirup aroma tubuh Ale.

"Uughhhh, zoey..." Ujar Dareen, Ale yang mendengar jelas nama yang di sebut oleh Dareen, Ale langsung mendorong tubuh Dareen dan langsung menutupi tubuhnya dengan selimut.

Dareen yang kaget dan baru tersadar siapa nama yang dia sebut, "a-ale, ini, ini, salah paham" ujar Dareen ingin menjelaskan.

"Gak om, om tadi jelas banget nyebut nama zoey, keluar om Ale mau sendiri" ujar ale,

"T-tapi Al, om bisa jelasin" ujar Dareen,

"Gak usah om, Ale udah ngerti," ujar ale, "cepet om keluar, Ale gak mau marah sama om" ujar ale masih dengan suara yang datar.

Dareen menuruti saja perintah Ale, Dareen melangkah keluar dan menutup pintu kamarnya, Ale yang di dalam langsung menangis.

Ale yang juga masih takut sendiri Langsung menelpon Cilla.

"Halo Cilla, jemput gue ya, sekarang" ujar ale

Cilla yang mendengar Ale menangis langsung pergi menjemput ale.

Dareen yang kini sudah berada di kamar nya "oh shit!" Umpat Dareen kepada dirinya, "bisa bisanya gue sebutin nama zoey, arrkk! Bangsat!!" Dareen marah kepada dirinya sendiri.

Dareen mengacak rambut nya frustasi, Dareen segeralah melangkah ke walk in closet.

Setelah selesai memakai pakaian, Dareen langsung turun mencari Ale.

Tok tok!!

Dareen mengetuk pintu kamar Ale, namun tak ada jawaban, Dareen yang tak sabar langsung masuk.

"Cilla?" Ujar Dareen karna kaget melihat Cilla ada di mansion nya.

Cilla hanya tersenyum melihat Dareen.

"Ayok lah, gue udah yakin" ujar ale ke cilla, yang langsung membuat Dareen bingung.

"Kalian mau kemana?" Tanya Dareen.

"Ale ikut Cilla ya om" ujar Cilla,

"Al, kamu ninggalin om?" Tanya Dareen kepada Ale, dengan wajah yang sendu.

"Maafin al ya om, tapi Ale mau pulang ke rumah mommy Al" ujar ale.

"Kenapa ? Bukannya km gak mau ikut sama orang tua mu lagi?" Tanya Dareen yang tak terima jika Ale akan pergi.

"Ale sekarang butuh mereka om" ujar ale dan langsung menarik tangan Cilla untuk pergi.

Dareen mengejar Ale, "Al, kamu masih marah sama om?" Tanya Dareen.

"Ale cuman mau tenangin diri dulu om" ujar ale

kini Ale dan Cilla sudah berada di dalam mobil, Dareen hanya pasrah saja, dia tak bisa memaksakan Ale.

Mobil Cilla melaju keluar mansion, Dareen melihat mobil putih itu pergi.

Dareen kembali merasakan perasaan yang dulu pernah dia rasakan saat zoey pergi.

Dareen menyadari bahwa dia sudah mulai memiliki perasaan kepada Ale, namun pikirannya selalu menekankan bahwa zoey lah yang dia cintai.

Hati dan pikiran nya kini tak sejalan, Dareen yang frustasi langsung mengambil kunci mobil, dan melajukan mobil itu dengan kencang.

Dareen memukul dadanya yang makin sakit, "bangsatt!!" Teriak Dareen memukul stir mobilnya.

Pikirannya, memikirkan zoey dan Ale, Dareen menghentikan mobilnya di pinggir jalan.

Dareen mengambil ponselnya dan mengirimkan pesan WhatsApp ke grupnya.

*Grup sultan*

Dareen: please kumpul di tempat biasa.

Marco: ada apa ?

Daniel: kenapa lagi Dareen? Tumben Lo bilang please.

Marco: tau tuh, keknya ada masalah berat nih.

Dareen: udah gak usah banyak bacot, kumpul aja di tempat biasa, sekarang!!

Bryan: siap bos!

Dareen langsung menuju ke tempat Biasa dia berkumpul.

Tak perlu lama menunggu, teman temannya sudah berada di sana.

"Kenapa sih bro?" Ujar Marco dengan menepuk pundak Dareen.

"Gue lagi bingung sama perasaan gue" ujar Dareen dengan wajah yang sendu.

"Heyy! Lo kenapa hmm? Dareen Addison yang terkenal kejam dan sangar, kenapa Lo jadi lunak begini hah?" Ujar Bryan.

"Gue gak ngerti, Ale pergi ninggalin gue gara gara gue sebut nama zoey" ujar Dareen,

"Ya jelas lah di tinggal pergi, orang lagi nikmat nikmat malah salah sebut nama" ujar Daniel meledek Dareen

"Siapa tuh Ale?" Tanya Bryan yang belum tahu siapa itu Ale.

"Dareen sama Daniel dapet daun muda yan" ujar Marco sambil terkekeh.

"Apaan?" Tanya bryan yang gak ngerti ucapan Marco.

Sementara Dareen dan Daniel hanya diam aja menatap Marco.

"Mereka Nemu gadis SMA yang baru tamat" jelas Marco.

"Waah pantesan aja mumet ya, di tinggal sama yang masih fresh" ujar Bryan mengejek Dareen,
Membuat mereka semua tertawa.

"Udah ketawa nya ?" Tanya Dareen serius. Dan membuat mereka semua diam.

"Gue harus apa?" Tanya Dareen lagi

"Ya Lo harus lupain zoey dan kejar si Ale lah, Ale yang hidup dong yang harus Lo pertahankan, ngapain yang udah meninggal yang Lo pertahankan." Ujar Daniel.

"Iya gue Setuju sama Daniel" ujar Marco dan Bryan mengangguk.

"Lo tau di mana Ale?" Tanya Dareen ke Daniel.

"Kalo yang itu sumpah gue gak tau" ujar Daniel.

"Please tanya Cilla" ucap Dareen dengan wajah yang sendu dan frustasi.

"Ya gue akan coba tanya dia, Lo yang sabar dulu ya, kita akan bantu Lo kok" ujar Daniel dan di angguki oleh teman yang lain.

* * *
Makasih ya yang udah mau tetep setia baca novel ini,
🙏🙏❤️


Dareen Addison Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang