villa untuk Ale 21+

15.1K 211 13
                                    

"Tadi aja ngomongnya galak, pas di senderin pala, langsung aja diem gak marah lagi, dasar cowok tai!" Ujar ale dalam hati

Ale langsung berjalan meninggalkan Dareen dan Sisil, Dareen yang melihat Ale jalan duluan langsung menyusul Ale, dan Sisil mengikuti mereka.

"Baby tunggu dong" rengek Dareen.

Ale tak menjawab, hanya langsung masuk ke dalam mobil, dan disusul oleh Dareen.

Sisil duduk di bangku belakang,
"Kita mau kemana kak?" Tanya Sisil, dengan menyodorkan kepalanya ke depan, dan tangannya menyentuh pundak Dareen.

"Dareen lagi nyetir, bisa gak sih, ngomong tuh biasa aja, gak usah memepet mepet gitu pala Lo" ujar Ale kesal.

"Apa sih, lagian dia juga kakak gue, Lo itu cuman istrinya!" Ujar Sisil dengan nada dan tatapan yang sinis.

Ale yang mendengar ucapan Sisil menjadi geram, Ale mengepalkan tangannya.

"Bisa bisanya ya Lo ngomong gitu!" Ujar Ale marah, Dareen hanya diam saja, karna dia bingung harus membela siapa.

Sisil memeletkan lidahnya, mengejek Ale, "sayang kamu kenapa diem aja sih?!" Kesal Ale kepada Dareen.

"Baby, terus kamu pengennya aku gimana hmm?" Ujar Dareen.

"Tauk ah kamu pikir aja sendiri!" Kesal Ale

Dareen menghela nafasnya, "Sisil bisa gak kamu sopan sama dia, walau kalian seumuran, tapi dia itu kakak ipar kamu" ujar Dareen

"Tapi kak, masak Sisil gak boleh sih ngomongnya Deket Deket, kan kakak itu kakaknya Sisil, sedangkan dia, dia itu cuman berstatus istri aja" ujar Sisil.

"Eh, Abang Lo itu suami gue, dan gue itu istrinya, jelas gue yang lebih penting! Yang bakal hidup sama dia itu gue! Ngerti Lo goblok!" Ujar Ale.

"Eh gue ngomong sama kakak gue ya, kenapa Lo jadi ikutan hah!" Ujar Sisil.

"Bisa gak kalian stop! Jangan ribut!!" Marah Dareen.

Ale dan Sisil langsung diam, tak berani berbicara lagi.

Setelah menempuh perjalanan 1 jam, akhirnya mereka sampai di sebuah villa pribadi,

Setelah menempuh perjalanan 1 jam, akhirnya mereka sampai di sebuah villa pribadi,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"surprise!!! This for you baby" ujar Dareen dan memeluk Ale dari belakang.

"are you sure honey?" Tanya Ale, dia sangat senang dengan kejutan dari Dareen.

"yes baby, i'm sure, and this all on behalf of you, Alexandra joyceline" ujar Dareen dan mengecup bibir Ale.

Sisil yang melihat ini semua menjadi panas, dia cemburu.

Sisil langsung masuk ke dalam villa itu, dan tentu saja Ale tak suka dengan tingkah laku Sisil yang tak tahu sopan santun itu.

Dengan reseknya Sisil mencari kamar utama, kamar yang akan di tempati oleh Dareen dan Ale.

"Waahh kamar ini gede banget, gue bakal tidur di sini" ujarnya dengan menyeringai.

"Mau lihat kamar kita gak sayang?" Tanya Dareen.

"Ayok, aku udah gak sabar pengen lihat" ujar Ale semangat.

Mereka langsung berjalan menuju kamar utama, dan betapa terkejutnya Ale ketikan dia membuka pintu kamarnya, dia sudah mendapati Sisil yang sudah berbaring di tempat tidur nya.

"Apa apa ini! Ini kamar gue sama suami gue!" Kesal Ale.

"Loh, kan gue yang duluan masuk, dan gue yang pertama temuin kamar ini!" Ujar Sisil tak mau kalah.

"Awas Lo, ini itu villa gue! Lo denger kan, Dareen beliin ini buat istrinya!" Ujar Ale marah.

"Hey! Gue ini adeknya, jadi gue juga berhak untuk tinggal dan tidur di kamar mana aja" ujar Sisil.

"Yaudah, Lo carik aja kamar yang lain!" Bentak Ale.

"Kakak..." Rengek Sisil ke Dareen.

"Udah mendingan kamu tidur di tempat lain aja, ini tuh kamar aku sama istri aku" ujar Dareen.

"Aku gak mau, aku ini adek kakak, jadi kakak harus bela adiknya dong, bukan malah perempuan ini!" Kesal Sisil.

"Dia itu istri aku!" Bentak Dareen.

Dan Sisil langsung pergi dari sana dengan wajah yang memerah karna marah, dan tentu saja Ale tersenyum puas.

Braakkkk!! Sisil menutup pintu kamar utama dengan sangat keras.

"Liat tuh adek kamu!!" Kesal Ale.

"Udah baby, biarin aja" ujar Dareen memeluk Ale, mengecup bibir Ale, dan melumat nya, menghisap bibir bawahnya, "eemmbbhh" lenguh Dareen.

Dareen melepaskan ciuman mereka, "bibir kamu bikin candu banget baby, apa lagi yang ini" ujar Dareen menekan Miss V Ale.

"Aaghhh..." Desah Ale yang merasakan Miss V nya yang di tekan oleh tangan Dareen.

Dareen tersenyum, melihat Ale yang menikmati sentuhan tangan Dareen.

"Apa kamu udah siap untuk mengandung anakku sayang... Hhmm?" Tanya Dareen dengan nada sensual di telinga Ale.

"Eemmbbhh, ya aku siap" ujar Ale sambil merasakan jilatan di daun telinganya, hingga membuat nya mendesah.

Dareen menggendong ale seperti bayi koala, sambil melumat bibir Ale, dia membawanya ke atas tempat tidur, Dareen merebahkan tubuh Ale dan dia menindihnya.

Dareen mencumbu Ale, melumat, menyesap bibir Ale, saling bertukar Saliva, menyedot lembut lidah Ale, tangan Dareen turun, memegang payudara Ale, sedikit meremasnya.

"Aaghhh..." Desah Ale, ciuman Dareen turun ke dadanya, dan membuat kissmark di sana.

"Uughhh..." Desah Ale dan menekan kepala Dareen.

Ciuman Dareen kembali ke bibir Ale, Dareen sangat menyukai bibir Ale, Dareen kembali melumatnya.

Tangan Dareen sudah turun ke Miss V Ale, mengelusnya lembut, mengarahkan tangan nya naik turun, menggesek pelan, dan jari telunjuk nya menyentuh klitoris Ale.

Ale mendesah, menikmati sentuhan tangan Dareen, gerakan tangan Dareen saat bermain di Miss V Ale sangat lihai, Ale sangat menyukai permainan jari Dareen.

Braakkk!! Suara pintu terbuka keras. "Hah, kak Dareen aku lapar!" Pekik Sisil hingga membuat Ale dan Dareen terkejut.

Sisil sengaja mengganggu mereka karna Sisil mendengar suara desahan Ale.

****

Jangan lupa vote

Dareen Addison Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang