kepergian zoey

32.7K 661 11
                                    

Vote!
Vote!
Vote!
Jangan lupa vote dong, biar semangat gue nya, komet juga, gue seneng banget kalo banyak ada yang komen.

*
*
*

Kini zoey sudah berada di rumah sakit, keadaannya kritis, Dareen sangat menyesali perbuatannya.

Daniel keluar dari ruang UGD, dan melihat Dareen terduduk lemas di lantai, baru kali ini dia melihat Dareen yang seperti itu.

Daniel juga merasa sedih melihat sahabatnya ini seperti itu, Daniel menghampiri Dareen.

"Lo yang sabar ya, zoey masih belum sadar." Jelas Daniel.

"Gue nyesel dan, gue lihat keadaannya kacau banget..." Ucap Dareen dan untuk pertama kalinya air mata Dareen menetes, dan dia langsung menyeka air matanya.

"Mau gimana lagi dar, ini mungkin emang harus terjadi, seluruh badan zoey biru biru seperti bekas di pukul pake sabuk atau apa gitu"

"Dan kepala zoey rambutnya ada yang beberapa hilang, kayaknya Axel kasar banget sama zoey dar. Lo harus laporin ke polisi, walau dia temen kita  tapi dia udah keterlaluan" Daniel menjelaskan apa yang di laporkan oleh susternya kepadanya, ke Dareen.

"Jangan, gue yang bakal buat perhitungan sama si bangsat itu" ujar Dareen dengan tangan yang mengepal karna emosi. 

Daniel manggut-manggut, dia tau apa yang akan terjadi kepada Axel jika Dareen yang turun tangan.

Dareen pergi ke depan rumah sakit dan menelpon bodyguard nya,

"Halo bos?" Jawab bodyguard Dareen

"Kumpulin anak buah Lo sebanyak banyaknya dan langsung pergi ke rumah Axel! Dan bawa Axel ke gudang biasa" Suruh Dareen dengan senyum smirk

"Siap laksanakan bos" ucap bodyguard itu, Dareen langsung mematikan panggilan nya dan menuju ke ruang UGD lagi.

*
*
*
"Gimana keadaan zoey dan?" Tanya Dareen ke pada Daniel,
"Dia sudah sadar, dan dia tadi nyariin Lo," jelas Daniel.

Dareen langsung menuju ke ruangan zoey.
*
*
"Zoey"  Dareen langsung duduk di sebelah zoey, "maafin aku," Dareen menundukkan kepalanya sambil menggenggam tangan zoey,

Air mata zoey menetes, Dareen yang melihat itu langsung menghapus air mata zoey dengan ibu jarinya.

"Tu-tu-tuan..." Lirih zoey.
"Tu-tuan ja-jangan be-bersedih, sa-saya ba..ik , ba..ik saja, tuan..." Ucap zoey dengan lirih dan tersengal-sengal.

Dareen menggeleng, "kamu harus sembuh zoey, aku akan membalas kan semua perbuatan yang Axel lakukan kepada kamu zoey." Ucap Dareen sedih.

Zoey menggeleng, "ti..dak, u...sah tu...an, sa...ya ti...dak ma...u, tu...an Ter...luka, kar...na di..a" ucap zoey dengan meremas tangan Dareen.

Dareen hanya diam, dia sangat sedih saat ini, "tu...an,?" Panggil zoey membuat Dareen menatap mata zoey.

"Sa..ya, men...ci...ntai... Tu...an Dareen..." Jelas zoey dengan susah payah dan Tiiiiiiiiiiiiittttttttt........ suara bedside monitor di ruangan itu.

"Zoeyy!!!" Teriakan  Dareen menggema di ruangan itu, para dokter berlarian menuju ruangan UGD.

Dareen di paksa keluar oleh dokter, Daniel menemani Dareen di luar, dia melihat dari luar seorang dokter mengambil defibrillator atau alat setrum jantung dan menempelkan pada dada zoey,

Berkali-kali tubuhnya terangkat oleh alat yang di gunakan oleh dokter itu, tubuh zoey semakin  terasa lemas tanpa merespon alat itu.

Dareen yang melihat semuanya dari kaca luar, dia sangat gemetar, dan khawatir, "zoey, please bertahan lah, aku juga mencintaimu zoey" isakan Dareen terdengar oleh Daniel, hingga Daniel meraih pundak Dareen dan memeluknya.

"Yang sabar dar, ini emang udah jalannya" ucap daniel menguatkan Dareen.

Salah satu dokter keluar dari ruang UGD, "maafkan kami tuan, kami sudah berusaha, namun tidak ada respon sama sekali dari nona zoey" jelas dokter itu menunduk kan kepalanya.

Dareen terduduk lemas di lantai dan menangis, Daniel yang melihat sahabatnya seperti itu sangat merasa sedih.

"Zoey..." Isak tangis Dareen menyebutkan nama zoey.

Dareen berdiri dengan lemas dan berjalan mencari zoey, dia memeluk tubuh zoey yang sudah tak bernyawa itu.

Dareen kembali mengingat perlakuannya kepada zoey yang dulu, dia menangis tersedu sedu.

Dareen mengingat, bagaimana jahatnya dia saat dia tak memperdulikan zoey,  saat terakhir Dareen memberikan zoey ke Axel.

Dareen sangat terpuruk saat ini, hingga sudah satu jam dia terus memeluk tubuh zoey dan menangis.

Daniel terus membujuk Dareen, agar Dareen mengikhlaskan kepergian zoey.

"Zoey harus cepet di makamkan dar, Lo harus ikhlas, jangan buat zoey menderita lagi" ucap Daniel.

Beberapa menit Dareen terdiam dan akhir dia menyerahkan zoey untuk di urus pemakaman nya.

Dareen berjalan menuju ke mobilnya, dia menyuruh salah satu bodyguard nya untuk menjemput nya.  pandangan nya kosong, matanya sembab Karna terus menangis.

Ini ke dua kalinya Dareen merasakan sakitnya kehilangan orang yang di sayang, saat Dareen harus kehilangan daddy-nya, karna ulah mommy nya yang berselingkuh dengan pria lain.

Dan kini dia harus kehilangan seorang wanita yang dia cintai, perasaan yang datangnya terlambat itu, kini membuat Dareen sangat lah hancur.


. . .
Vote and comment!!!!
Thank you so much 🙏🤗

Dareen Addison Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang