. ale dan Dareen.

10.6K 271 2
                                    

Selamat membaca
.
.
.
.
.
Luka Ale kini mulai membaik, namun
trauma Ale masih, setiap malam Ale selalu terbangun dan mengatakan takut.

Dareen di buat cemas oleh Ale yang setiap malam seperti itu.

"Dan?" Panggil Dareen, kini dareen, Daniel dan Cilla sedang berkumpul.

"Kenapa Dareen, wajah Lo kusut amat," ujar Daniel.

"Gue kepikiran Ale terus nih, Ale belum juga sembuh dari trauma nya." Ujar Dareen lesu.

Daniel menarik nafasnya.

"gue harus lakuin apa lagi ya buat hibur Ale" ujar Dareen lagi

"Gampang om!" Ujar Cilla.

"Ajak aja Ale ngentot om, Ale dari dulu pengen banget di perawan in" ujar Cilla vulgar.

Pletak!! "Aawww... Om Daniel..." Pekik Cilla karna merasa sakit akibat di sentil.

"Ni anak emang gitu dar, otaknya nih gak bisa jauh jauh dari 21+, heran gue ma ni bocah" sungut Daniel.

Dareen hanya diam, dahinya mengernyit karena melihat dua manusia itu.

Cilla mencebikkan bibir nya, "alah... om Daniel pura pura gak suka, padahal udah mulai candu ma Cilla" ujar Cilla.

Daniel yang mendengar perkataan Cilla langsung menjadi kesal.

"Dengerin Cilla ya om" ujar Cilla.

Dareen langsung pergi meninggalkan mereka berdua.

Saat di mobil Dareen hanya terus memikirkan perkataan Cilla, sebenarnya Dareen juga sangat ingin menyentuh Ale.

Apa lagi dia sudah sangat lama tak bermain dengan wanita.

Tak terasa Dareen sudah sampai di mansion nya, Daniel dan Cilla sudah tak tinggal bersama Ale lagi.

Daniel yang harus tinggal di rumahnya karna mamanya datang dan, Cilla ikut bersama Daniel untuk sebagai pacar Daniel bohong an.

Karna jika Daniel belum punya pacar, dia akan di nikahkan dengan anak teman mamanya.

Daniel yang tak ingin itu terjadi langsung meminta bantuan pada Cilla.

Saat Dareen sudah memasuki mansion nya, Dareen melihat Lisa yang duduk dengan Ale di sofa sambil menonton film.

Namun yang menonton hanya Lisa, Lisa yang melihat tuannya datang langsung menunduk hormat.

"Selamat malam lord" ujar Lisa.

"Ale tidur?" Tanya Dareen melihat ke arah Ale.

"Iya lord, sudah dari tadi, seperti nya karna habis minum obat itu." Ujar Lisa dan Dareen mengangguk.

"Yaudah kamu boleh istirahat sekarang" ujar Dareen dan menghampiri Ale.

Dareen melihat Ale yang tertidur pulas, Dareen tersenyum melihat wajah Ale yang lukanya mulai membaik.

Dareen langsung menggendong Ale ala bridal style, sesampainya di kamar Dareen langsung merebahkan tubuh Ale perlahan di atas tempat tidur.

Dareen masih menatap wajah Ale, dia mengelus pipi Ale, hingga membuat Ale risih dan terbangun.

"Om udah pulang?" Tanya Ale

Dareen tersenyum, "udah, ada sesuatu yang kamu pengen? Hhm?" Tanya Dareen dengan suara yang lembut.

Ale menggeleng kan kepalanya, "yaudah om mandi dulu ya?" Ujar Dareen dan Ale mengangguk.

Dareen melangkah ke bathroom yang ada di kamar ale, "om mandi di sini?" Tanya Ale.

"Iya, gak boleh ya ?" Tanya Dareen dengan wajah polos nya, "boleh kok om" ujar ale dan Dareen langsung masuk dan mandi.

Setelah 15 menit Dareen selesai mandi, Dareen keluar dan Ale yang melihat Dareen hanya menggunakan handuk.

Ale sempat melihat perut Dareen yang sixpack, badan Dareen memang indah, Dareen memiliki badan yang atletis, sangat keren dan gagah.

Dareen yang melihat Ale yang memperhatikannya, langsung mendekati Ale dengan keadaan yang hanya menggunakan handuk.

"Kenapa hmm? Kok liatin om sampai kayak gitu?" Tanya Dareen dengan nada yang menggoda.

"E-enggak om, hehe, Ale hanya tergoda dikit" ujar ale malu malu.

Dareen hanya tersenyum melihat wajah Ale yang memerah, namun tiba tiba aja Dareen mendekati wajah Ale.

Dareen mengelus lembut pipi Ale, "apa kamu yakin, suka sama om?" Dareen bertanya kepada Ale dengan menatap matanya.

Dareen yang terus mengelus pipi Ale, hingga membuat Ale merasa nyaman.

Ale menganggukkan kepalanya,
"A-ale serius om" ujar ale.

Dareen yang mendengar itu, langsung mencium bibir Ale, melumat bibir itu lembut, menyesap nya, memainkan lidahnya di dalam mulut Ale , mereka saling bertukar Saliva.

Ciuman Dareen turun ke leher Ale, uughh..  desah Ale tanpa sengaja keluar dari mulutnya.

Dareen berhenti mencium Ale "gimana hhm? Ale suka om Dareen cium?" Tanya Dareen, Ale mengangguk.

Dareen melanjutkan lagi ciumannya, "om boleh pegang gak?" Tanya Dareen yang ingin memegang gunung kenyal Ale.

Ale hanya mengangguk, Ale masih menginginkan ciuman Dareen, sungguh ciuman yang dia rasakan saat ini sangat nikmat.

Bibir Dareen yang lembut dan seksi, melumat bibir nya. Ale mendesah saat Dareen memegang pucuk gunung kenyal Ale.

Eeuugghh... Desah Dareen, karna dari sekian lama dia  baru memegang gunung kenyal lagi.

Milik Dareen sudah mengeras sedari tadi, Dareen menatap mata Ale yang kini sudah sayu di selimuti gairah, apa lagi saat ini adalah masa subur nya.

Dan gairah seks nya meningkat, miliknya juga sudah becek sedari tadi.

"Apa om boleh meminta lebih dari ini hmm?" Tanya Dareen.

Ale mengangguk, "tapi ini yang pertama untuk Ale om, apa om bisa bermain pelan pelan?" Tanya Ale.

Dareen mengangguk, Dareen kembali mencumbu Ale, Dareen merebahkan tubuh Ale, dan kini dareen berada di atas tubuh Ale.

Dareen mencium kening Ale, turun ke pipi, menjilat belakang telinga Ale dan membisikkan sesuatu "jadilah milik ku Ale" ujar Dareen dengan berbisik dan sensual.

Hingga membuat Ale Melenguh, "eembbhh om, geli..." Ale menggeliatkan tubuhnya, ciuman  dareen kini sudah berada di bibir Ale lagi.


. . . .
Vote!!!!!!
❤️❤️

Dareen Addison Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang