Jeon Jungkwan - Part 05

17 5 3
                                    

You are the sunshine in my life again

The second coming of my childhood dreams

I don't know what this feeling is

Have you been dreaming here too?

Dream is a blue mirage in the desert

°•°•°•°     °•°•°•°

Matahari sudah naik ke atas ketika Jungkwan terbangun. Ia berada disebuah rumah panggung. Kepalanya terasa pusing. Untuk pertama kalinya Jungkwan memiliki hangover.

Pemandangan produktifitas seru menyambut Jungkwan. Ada beberapa anak-anak sedang bermain permainan-permainan tradisional yang hanya pernah Jungkwan pelajari tanpa mencoba.

Rambut Jungkwan masih berantakan sehingga ia berusaha merapihkannya tapi percuma. Karena ia wajah baru di desa ini, anak-anak begitu senang dan menarik lengannya untuk mengajak bermain.

Awalnya Jungkwan menolak tapi tatapannya bertemu dengan Shin Jee Eun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Awalnya Jungkwan menolak tapi tatapannya bertemu dengan Shin Jee Eun. Perempuan itu sedang duduk bersama remaja perempuan, rambutnya di kepang. Jungkwan tidak bisa menolak lagi karena kecantikan Jee Eun membuat tubuhnya lemas. Belum lagi senyum perempuan mungil itu yang terlihat senang karena Jungkwan ikut bermain.

Permainan Jegichagi bukanlah permainan yang masih dibudidayakan di zaman ini. Game online maupun permainan modern membuat hampir seluruh permainan tradisional hanya menjadi sejarah yang di pelajari di sekolah tanpa benar-benar dibudidayakan.

Permainan ini mengharuskan Jungkwan menendang-nendang shuttlecock dan tidak boleh terjatuh. Jungkwan yang baru pertama kali mencoba langsung bisa memecahkan rekor. Hanya dengan permainan sederhana ini, hampir semua orang tertawa.

Kebahagiaan yang begitu tulus terlihat dari ibu-ibu yang sedang menjemur pakaian, menyangrai beras maupun menyalakan tungku kompor. Bapak-bapak yang hendak pergi ke sawan atau danau. Langit cerah pun terlihat sangat mendukung.

Setelah lelah, Jungkwan menghampiri Jee Eun dan beberapa remaja perempuan terlihat begitu senang karena kedatangan pria tampan. Mereka berbincang-bincang, Jungkwan tidak pernah seramah ini pada orang. Ia tidak bisa memberikan sikap dinginnya karena remaja perempuan ini terlihat begitu polos dan tulus.

Setelah membicarkaan kehidupan kota akhirnya satu persatu mereka pergi, ada yang harus membantu Ibunya, ada yang harus membersihkan sekolah atau fasilitas umum dan lain-lain.

"Mereka semua sangat rajin," kata Jee Eun, "Mengurus rumahku saja membuatku gila."

"Rumahmu terlihat berbeda dengan tetanggamu."

"Tentu, Ayahku bersih keras tidak mau mengikuti pembangunannya karena kami tinggal disana sejak lama jadi Ayahku menang. Dia mendekorasi semuanya bersama Ibuku tapi Ibuku sepertinya hilang ingatan."

Born Over HorizonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang