Wawancara pada hari itu membuat ketujuh anggota Horizon tahu keinginan mereka yang sesungguhnya. Mereka ingin hidup seperti orang normal pada umumnya, berkencan, menikah lalu memiliki anak, bahkan berpindah dari negara satu ke negara yang lain tanpa...
[Wish you guys enjoy. Don't forget to vote and comment^^ Oh ya, ada kuis nih untuk kalian. Di bab ini, Hanseok bakalan bertemu seseorang lho. Ada yang bisa tebak itu siapa? Jawabannya bisa kalian dapatkan setelah membaca part ini dan salah satu part dari penulis sebelumnya^^ Good luck!]
.
.
.
.
7. Back To Seoul
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Tidak ada senyum yang muncul di wajah Jung Hanseok tatkala matanya memandang lurus ke layar laptop, menonton video Kpop Dance Cover Challenge in Public yang direkamnya sore tadi. Pikirannya berkecamuk memandangi setiap koreo para dancer, apalagi musik yang mereka gunakan selama menari tadi. Hanseok sedikit merasa pusing.
Ketika video itu selesai, Hanseok menghela napas panjang. Punggungnya bersandar di kursi, sedangkan telunjuknya mengetuk meja. Déjà vu yang dirasakannya tadi sore masih bisa dirasakan olehnya, bahkan terasa lebih nyata dibanding semua déjà vu sebelumnya.
"Apa yang harus kulakukan? Kalau memang musik dan dance adalah jati diriku, lantas kenapa aku bisa lupa akan perasaan senangnya?"
Pandangan Hanseok beralih pada koper-kopernya yang berada di sebelah nakas. Dihampirinya kedua koper antiknya. Sebelah alisnya terangkat ketika menemukan setangkai bunga buttercup dan secarik kertas kecil tepat di atas salah satu benda tersebut. "Siapa yang meletakkan bunga ini? Bukankah tadi pintu kamarku terkunci?"
Hanseok meneliti setiap bagian bunga buttercup itu. Alisnya menyatu ketika mendapati sebuah label ungu menggantung di ujung tangkai bunga tersebut. Dengan kebimbangannya itu, Hanseok membaca tulisan yang berada di label.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Hah? Apa maksudnya ini? Dan apa maksudnya semua misteri déjà vu dan mimpiku telah terjawab?!" ujar Hanseok. Ia bergerak gelisah. Selama perjalanannya, dia tidak pernah seperti ini. Curiga dan bimbang menjadi satu. Kalau memang semua misteri atas rasa déjà vu serta mimpinya telah terjawab, lantas kenapa Hanseok masih merasa belum bisa menemukan jawaban dari koper misteriusnya?
