Jeon Jungkwan - Part 01

23 6 0
                                    

 ( Jeon Jungkwan - Anak semata wayang dari keluarga Jeon

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

( Jeon Jungkwan - Anak semata wayang dari keluarga Jeon. Mahasiswa terbaik di fakultas ilmu kedokteran. Tidak ada hari tanpa belajar )

( Shin Jee Eun - Mahasiswa pindahan yang menyukai hal jauh dari mahasiswa kedokteran pada umumnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

( Shin Jee Eun - Mahasiswa pindahan yang menyukai hal jauh dari mahasiswa kedokteran pada umumnya. Sikapnya cuek dan juga bermulut pedas. )

Akankah keduanya bisa menjalani kehidupan mereka masing-masing atau malah sebaliknya?


•°•°•°•°•°•      •°•°•°•°•°•

"Jeon Jungkwan!"

Dunia lelaki bertubuh jangkung yang sedang tertidur didalam kelas terasa terbalik saat suara teriakan menyebut namanya. Jeon Jungkwan mengerjapkan matanya karena cahaya yang diterima terlalu silau.

Semua mata tertuju padanya tapi kepalanya terasa ingin pecah. Mata yang bulat dan berwarna hitam pekat itu melihat ke arah seorang pria tua pendek dengan rambut tipis dan memakai jas berwarna putih sedang berdiri didepan kelas. Pria itu bertolak pinggang dengan ekspresi menakutkan.

"Jika kau kurang tidur, keluar dari kelasku, aku tidak butuh mahasiswa pemalas! Mereka bilang kau mahasiswa unggulan, cepat keluar!"

Tak ada kata toleransi jika sudah berhubungan dengan profesor Kim. Ia terkenal dengan sebutan a killer. Tak pernah pandang bulu sehingga Jungkwan menutup bukunya dan memasukkan kedalam tas.

Jungkwan menyampirkan tasnya di bahu, sebetulanya ia masih merasa aneh dengan sekitarnya. Ia pun keluar dari kelas besar itu.

Suasana diluar jauh lebih menenangkan daripada berada didalam tadi. Apakah orang-orang itu tidak pernah orang lain ketiduran? Tatapan mata mereka seakan Jungkwan sedang mempermalukan dirinya sendiri. Walau memang ia merasa malu sih.

Ya begitulah mahasiswa kedokteran di universitas ini. Kompetitif adalah sikap dasar mereka. Jungkwan sudah sadar penuh setelah menyesap coklat panas di kantin. Ia pasti gila karena bisa tertidur di kelas yang sangat penting. Rasa menyesal semakin meradang.

Sebagai gantinya ia merogoh tas dan membuka sebuah buku tebal diatas meja. Matanya menari-nari diantara kata-kata yang tersusun apik dengan bahasa rumit yang mudah ia mengerti.

Born Over HorizonWhere stories live. Discover now