Jung Hanseok - Part 02

26 9 0
                                    

2. Angel In Taiwan

.

.

.

.

Taiwan Taoyuan International Airport

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Taiwan Taoyuan International Airport

21.00 CT

December 23rd

Kaki Jung Hanseok berhenti tepat di depan pintu keluar. Matanya berseliweran, memperhatikan hiruk pikuk orang yang berlalu lalang di area bandara. Hanseok menutup kedua matanya, menghirup napas dalam, lalu dikeluarkan lagi. Begitu ia kembali membuka mata, mulutnya mengembangkan senyum.

"Ini dia, Taiwan," ucap Hanseok. "Dan seperti biasa, aku merasa déjà vu lagi."

Benar! Negara berikutnya yang dikunjungi oleh Jung Hanseok adalah Taiwan, tepatnya di Taipei. Negara ini berada di urutan kelima dari list negara impian yang ingin didatangi oleh pria bermarga Jung tersebut.

Sebenarnya jarak dari Korea Selatan ke Taiwan tidak terlalu jauh, bahkan hanya memakan waktu 2 jam 25 menit dengan menaiki pesawat. Jung Hanseok tahu itu. Sebelumnya, kakak perempuannya juga sempat menyarankan agar Hanseok menjadikan Taipei sebagai tempat pertama untuk dikunjungi olehnya. Namun, rupanya Hanseok lebih memilih melakukan perjalanan ke New York terlebih dahulu, kemudian California, Mexico, London, lalu Taipei. Awalnya setelah London, ia ingin langsung ke Paris. Tapi, entah kenapa tiba-tiba ia berubah pikiran.

Jung Hanseok menarik koper-kopernya menuju tempat parkir bus rute bandara ke Taipei yang terletak persis di lantai bawah. Ada beberapa konter penjualan tiket bus. Hanseok mampir di salah satunya untuk membeli tiket, kemudian naik ke bus yang sesuai dengan nama konter tempatnya membeli.

Hanseok akan langsung pergi ke distrik Xinyi dan mencari hotel di sana. Tidak seperti saat di London, kali ini Pria Surai Merah itu tidak akan menyewa apartemen. Dia tidak akan berada di Taipei dalam waktu yang cukup lama. Mungkin satu atau dua minggu cukup bagi seorang Hanseok untuk menelusuri ibu kota yang dijuluki Naga Kecil Asia tersebut. Dia ingin sekali merayakan natal dan tahun baru di sana.

Selama perjalanan, mata Hanseok tak berhenti mengamati jalanan yang dilewati busnya menuju ke Taipei. Meski kelihatannya ia seperti menikmati perjalanan dengan tenang, namun ternyata jauh berbeda sekali otaknya yang dibabi buta oleh perasaan déjà vu.

This is my very first time I come to this country. Tapi kenapa lagi-lagi perasaan déjà vu itu datang? Rasanya aku pernah ke sini sebelumnya dan melakukan sebuah konser besar bersama enam orang pria.

Hanseok menghela napas, lalu menyenderkan punggung serta kepalanya di kursi. Kedua matanya mulai terpejam. Dalam hati, ia mulai berdoa.

Wish I'll find the answer in this country.

Born Over HorizonWhere stories live. Discover now