28. Mental Ilnees

2.1K 313 7
                                    

Jujur aja aku lagi capek banget tapi aku sempet-sempetin buat update jadi semoga aja feel nya dapet sih :'

Btw untuk adegan-adegan kekerasan seperti self harm dan lain-lain tidak untuk ditiru ya guys.

Dan untuk karakter Rein sendiri, i think he's so bad. Dia selalu pengin mati dan membenci dirinya sendiri, please kalian jangan mencontoh perilaku dia ya?
_________________________________

Pagi ini, dijalani Fyneen tanpa sebuah gairah. Mulai dari sekolah, bahkan saat pulang sekolah gadis itu tampak lesu dan tak bersemangat. Semua teman-temannya menatap heran Fyneen, tak terkecuali Adeeva.

Kali ini, Fyneen pulang tak dijemput oleh Rein melainkan pulang bersama Bumi. Motor Bumi melesat dengan kecepatan tinggi, namun Fyneen tetap diam saja. Gadis itu hanya mengeratkan pelukannya pada Bumi.

Menatap kearah jalanan, Fyneen terkejut melihat ada truk yang melaju dari seberang jalan. Truk tersebut tampak ugal-ugalan.

"Bang Bumi awas!" Teriaknya.

Bumi tampak tersentak, pemuda itu membelokan arah motornya untuk menghindari tabrakan. Namun sayangnya, motor Bumi justru menabrak pembatas jalan.

Bumi dan Fyneen sama-sama jatuh terpental. Namun beruntungnya, Fyneen jatuh diantara rerumputan.

Meringis pelan kala sikunya tergores oleh batu, Fyneen lalu menatap kearah Bumi.

Tubuhnya membeku melihat kondisi Pemuda itu. Tubuh yang dipenuhi genangan darah, serta luka-luka ditubuhnya.

"B-bang Bumi!" Fyneen berteriak histeris.

Kecelakaan ini ..., Fyneen ingat alur ini! Diakhir cerita, Bumi memang kecelakaan dan mengalami koma. Dan kini? Alur ini terjadi di hadapan Fyneen.

Orang-orang ramai mengelilingi area kecelakaan. Mereka menanyakan bagaimana keadaan Fyneen dan Bumi, namun Fyneen hanya diam saja sembari menatap sang Kakak angkat.

Kecelakaan ini terjadi akibat alur yang Fyneen buat. Jadi, itu artinya Fyneen yang menjadi penyebab dari keadaan Kakaknya saat ini, kan?

Itulah yang tengah berkecamuk di pikiran Fyneen saat ini. Fyneen lalu menangis, gadis itu segera ditenangkan oleh para wanita yang menolongnya.

"Semua ini gara-gara gue," lirihnya dengan suara tangisan.

Tak lama, ambulans datang dan segera membawa Fyneen dan Bumi ke Rumah sakit.

Setelah lukanya diobati, Fyneen segera menyusul Bumi di ruang UGD.

Menunggu di bangku tunggu, Fyneen terus menatap ruangan tersebut dengan pandangan kosong.

"Fyneen!"

Fyneen langsung menoleh kala seseorang memanggilnya, Sydeen datang. Ah, bukan hanya Sydeen namun Abimanyu, Raden dan Zayn turut datang.

"Gimana keadaan Bumi?" Tanya Raden. Meski wajahnya tampak Datar dan biasa saja, Fyneen tahu jika pemuda itu tengah khawatir.

"Masih ditangani Dokter," jawab Fyneen dengan suara seraknya.

Semua kompak menatap kearah ruang UGD. Abimanyu menghembuskan napas kasar.

"Gimana bisa kalian kecelakaan?" Abimanyu bertanya.

Fyneen enggan menjawab. Gadis itu menundukkan kepala.

Raden, Abimanyu dan Zayn hanya bisa pasrah dan duduk di bangku dekat Fyneen.

Sydeen, pemuda itu menatap Fyneen dengan tatapan yang sulit diartikan.

***

Another World (End)Where stories live. Discover now