21. Pacar gue!

3.1K 408 6
                                    

Dear para Readers
Kalau kalian menemui hal-hal semacam typo dan lain-lain harap dimaklumi ya?
Plis aku males banget buat revisi😭
Revisinya nanti aja kalau mau terbit :v

Jangan lupa follow akun Author ya sayang, jadi kalau nanti ada cerita baru atau squel cerita ini, kalian bisa tahu.

_______________________________________

Langit sudah tampak semakin gelap.
Suara hewan-hewan malam pun mulai terdengar meski tak terlalu jelas.

Ditengah-tengah gelapnya malam, dua pasang remaja tengah berjalan dengan saling merangkul setelah keluar dari taksi.

"Thanks," ucap salah satu remaja. Bumi.

Sedangkan remaja lainnya yang tak lain adalah Mentari tersenyum kearah Bumi.

"Sama-sama, ya udah kalau gitu aku pulang dulu, ya?" balas Mentari.

Hendak membalikan badan, namun Bumi menahan tangannya. Tangan dan kaki Pemuda itu diperban setelah kecelakaan yang menimpanya beberapa jam yang lalu.

"Udah malam, lo ngga mau nginep aja?" tanya Bumi.

Mendengar pertanyaan itu, wajah Mentari langsung berubah canggung. Tersenyum lalu menggelengkan kepala.

"Enggak usah, aku langsung pulang aja," jawab gadis dengan rambut yang diberi hiasan jepit rambut bergambar bunga itu.

"Oke kalau lo maksa pulang. Bentar, gue telpon temen gue dulu buat nganterin lo," ucap Bumi sembari merogoh sakunya dan mengambil benda pipih yang tak lain adalah Handphone.

"Nggak usah, Kak, aku pulang sendiri aja," tolak Mentari dengan lembut.

Dahi Bumi berkerut bingung. "Kak?"

"Iya. Kayaknya kamu lebih tua dari aku, jadi biar sopan aku manggilnya Kak aja." Mentari menjawab kebingungan Bumi.

Bumi lalu menganggukkan kepala. Pemuda itu lalu menghubungi Zayn untuk mengantar Mentari.

"Ya udah kalau gitu aku duluan ya?" pamit Mentari. Lagi-lagi, Bumi menahannya.

"Temen gue lagi otw buat nganterin lo," ujar Ketua Geng GALAXY itu.

"Eh? Padahal tadi aku udah bilang ngga usah loh, kak," balas Mentari sedikit tak enak hati.

Bumi diam tak menjawab. Tak lama, Zayn datang dengan motornya.

"Itu temen gue, lo pulang dianter dia," ucap Bumi pada Mentari. Zayn masih duduk di motornya dengan helm yang masih senantiasa melekat di kepala.

Mau tak mau, Mentari akhirnya menganggukkan kepala.

"Ya udah kalau gitu aku duluan," pamit Mentari lagi.

Bumi menganggukkan kepala. Matanya terus menatap Mentari hingga gadis itu pergi bersama Zayn.

Melihat motor Zayn yang mulai menjauh, Bumi lalu tersenyum kecil. Baginya, Mentari seperti memiliki magnet tersendiri yang membuatnya ingin selalu bersama gadis itu.

***

Pagi yang buruk harus Fyneen jalani, sebab gadis itu harus bertengkar kecil dengan Sydeen hanya karena sebuah kaos kaki!

"Gue kan udah bilang kalau ini kaos kaki gue! Kenapa lo pake sih?!" gerutu Sydeen sembari menarik kaos kaki yang Fyneen kenakan.

Fyneen berusaha menarik kakinya dari tangan Sydeen.

"No! Ini kaos kaki gue! Kalau engga, kenapa dia bisa ada di lemari gue?!" balas Fyneen dengan mata melotot.

Another World (End)Where stories live. Discover now