12. Teman?

3.9K 621 14
                                    

Gila sih, part ini aku buat ulang sampai berkali-kali😭 Mengcapek

Btw maaf ya kalau part ini rada gaje soalnya otak lagi ngga bisa diajak kerjasama :(

Dan untuk typo-typo di part-part sebelumnya maupun next part, mungkin bakalan aku revisi setelah cerita ini selesai.

Pengin cepet-cepet bikin Fyneen kembali lagi sama Sydeen dan Bumi tapi ide-nya mentok di Rein, Fyneen dan Mentari😭

Insyallah next part Fyneen bakalan ketemu sama Bumi dan Sydeen :)

Sekalian bantu share cerita ini ke sosmed kalian ya😘

Happy Reading
_______________________________________

"Mentari, masakan lo enak banget!" puji Fyneen sembari mengunyah makanan di mulutnya.

Mendengar pujian Fyneen, Mentari tersenyum. "Makasih pujiannya, Queen. Oh iya, untuk malam ini kamu nginep di rumah aku aja gimana?"

"Emang boleh?" tanya Fyneen.

"Boleh kok! Kebetulan aku juga tinggal sendiri disini. Sebenarnya ada Kakak aku tapi dia jarang pulang," jawab Mentari.

"Tapi ... Kakak lo ngga bakal marah kan kalo gue nginep disini?" Fyneen kembali bertanya padahal ia jelas tahu jawaban dari pertanyaannya itu.

"Sebenarnya dia paling ngga suka kalau ada orang asing yang berkunjung ke rumah apalagi sampai nginep, makanya jangan sampai dia tahu kalau kamu nginep disini." Mentari menjelaskan dengan senyuman di wajahnya.

"Gitu ya? Kalau sampai ketahuan, gimana?" Fyneen terus bertanya sembari melahap makanan miliknya.

"Aku ... juga ngga tahu. Dulu, ada temen aku yang mau nginep disini tapi langsung diusir sama Kakak aku, padahal waktu itu udah tengah malam."

"Kalau gue juga diusir gimana?" Terus memberikan pertanyaan layaknya tengah mewawancarai seseorang, sepertinya Fyneen memiliki bakat dalam hal ini.

"Engga akan kok, Kakak aku kayaknya ngga akan pulang beberapa hari ini." Dengan mantap dan penuh kesabaran, Mentari menjawab segala pertanyaan gadis dihadapannya itu.

"Lo yakin?" ujar Fyneen kemudian meminum air dalam gelas.

"Iya aku yakin," jawab Mentari penuh keyakinan.

"Btw, lo ngga takut apa ngebiarin orang asing nginep dirumah lo?" Pertanyaan itu Fyneen lontarkan dengan iseng.

"Sebenarnya aku takut, tapi aku tahu kok kalau kamu orang baik-baik." Mentari menjawab dengan tangan yang berusaha menuangkan air dalam wadah ke gelas Fyneen.

"Kalo misalkan gue jahat gimana?" Kalimat yang Fyneen ucapkan membuat aksi Mentari terganti.

Menaruh kembali poci keatas meja, Mentari menatap Fyneen dengan sedikit ragu.

"Kamu ... jahat?"

"Iya, kalau misalkan gue orang jahat yang tiba-tiba bakal merampok harta dirumah lo gimana?" Fyneen mengulang ucapannya dengan ekspresi sok meyakinkan.

"Kamu ... beneran orang jahat?!" Seketika, Fyneen langsung panik.

Melihat raut wajah panik yang Mentari tunjukan, Fyneen langsung tertawa keras. Gadis itu bahkan sampai tersedak.

Menghentikan tawa dan berusaha meredakan batuknya, Fyneen lalu berkata, "Ya ampun, ngakak gue. Muka lo panik amat, Tar. Lagipula lo kenapa bisa polos banget sih? Heran gue."

Another World (End)Where stories live. Discover now