17. Crazy

3.7K 559 13
                                    

Hari ini double update nih guys😗

Happy reading kawan
____________________________________

Sore ini, dengan hoddie oversize yang membungkus tubuh mungil Fyneen, gadis itu berjalan riang disepanjang jalan menuju Supermarket.

Dengan hati yang berbunga-bunga setelah diberi uang oleh Gris, Fyneen berniat menggunakan uangnya itu untuk memborong cemilan di supermarket.

Sampai di pintu supermarket, hal yang paling Fyneen benci adalah kala harus mendorong pintu yang berat itu. Menghela napas lalu dengan sekuat tenaga Fyneen berusaha mendorong pintu yang berat itu menggunakan tubuh mungilnya.

"Alhamdulillah berhasil," ucap Fyneen sembari bernapas lega sembari merenggangkan ototnya seakan mendorong pintu adalah sebuah hal yang sangat sulit.

Menatap ke arah seorang pemuda yang dengan mudahnya mendorong pintu, Fyneen seketika merasa iri karena pemuda itu dapat mendorong pintu dengan mudahnya.

Membalikan badan lalu mengambil keranjang untuk membawa makanan. Mulai berjalan dengan keranjang makana ditangannya, Fyneen mengambil begitu banyak cemilan sehingga membuat keranjang penuh.

Setelah merasa semua yang ia cari sudah cukup, Fyneen membawa belanjaannya itu ke kasir.

"Totalnya 165 ribu, Mbak," ucap sang kasir.

Fyneen mengambil uang yang berada disakunya lalu memberikannya kepada Mbak-mbak kasir.

Sang kasir menerima uang yang Fyneen berikan. Dahi nya seketika berkerut bingung, ia menatap Fyneen.

"Mbak? Mbaknya lagi bercanda, ya?" tanya Sang kasir.

"Hah? Ngga kok, Mbak! Kebetulan saya ngga berbakat ngelawak dan lagi males bercanda," jawab Fyneen.

Mbak kasir menunjukkan uang yang tadi Fyneen berikan.

"Terus ini kok uangnya uang mainan?"

Seketika mata Fyneen langsung membelak kaget. Wajahnya langsung memerah karena merasa malu. Sepertinya Gris telah menipunya!

"I-ini kesalahan teknis, Mbak! Kalau gitu uangnya disimpen buat Mbak aja, saya ngga jadi beli!" elak Fyneen. Membalikan badan, Fyneen dikejutkan dengan Rein yang tengah berdiri belakangnya sambil tertawa.

Wajah Fyneen sekarang benar-benar memerah karena malu! Bisa-bisanya dia bertemu dengan Rein diwaktu yang tidak tepat!

Hendak pergi, namun Rein menahan tawanya.

"Punya dia biar saya yang bawa aja, Mbak," ucap Rein pada Mbak kasir. Suaranya terdengar seperti tengah berusaha meredakan tawa.

"Eh? Ngga usah, Rein! Gue ngga butuh, kebetulan di rumah ada banyak!" tolak Fyneen. Astaga, gadis itu benar-benar malu!

Setelah membayar, Rein menggandeng tangan Fyneen. Sebelah tangan pemuda itu membawa kantung plastik cemilan milik Fyneen.

"Pulang sama siapa? Biar gue anter?" tawar Rein. Tangannya masih menggenggam tangan Fyneen.

Fyneen berusaha melepaskan genggaman tangan mereka namun Rein justru malah semakin mengeratkannya.

"Digandeng Bumi aja diem, masa digandeng gue ngga mau. Dasar pilih kasih!" cibir Rein yang terdengar seperti tengah merajuk.

"Kan lo sama dia beda," jawab Fyneen. Gadis itu masih berusaha melepaskan genggaman tangan mereka.

Genggaman tangan keduanya terlepas, bukan karena usaha Fyneen namun karena Rein yang melepaskannya.

Another World (End)Where stories live. Discover now