Part 54

123K 15.1K 943
                                    

"Ya sudah, tidak apa harga segitu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ya sudah, tidak apa harga segitu." Ujar Rosa kepada orang yang ingin membeli mobilnya. Ia terpaksa harus menjualnya untuk demi untuk bertahan hidup.

"Silahkan dihitung uangnya." Pembeli mobil Rosa menyerahkan uang pembayaran mobil.

Rosa menghitungnya dengan seksama, memastikan jumlahnya lengkap karena satu lembar saja sangat berharga untuknya sekarang. "Jumlahnya sesuai, terima kasih." Ucap Rosa setelah selesai menghitung.

"Baik, saya permisi." Orang tersebut menjabat tangan Rosa.

Usai transaksi, Rosa memasukkan beberapa gepok uang kedalam tasnya, sisanya ia taruh kedalam kantong karena tidak muat berada dalam tas.

Sekarang Rosa sudah tidak memiliki kendaraan, harus menggunakan taxi atau transportasi umum lainnya jika ingin bepergian. Surat mobil Gabby beberapa bulan lalu digadaikan, karena tidak bisa membayar cicilan, mobil tersebut di tarik oleh pihak leasing.

Rosa berdiri di pinggir jalan untuk menunggu taxi, ia ingin pergi mengunjungi Gabby. Tanpa Rosa sangka, datang pria bermasker yang datang entah darimana, merebut paksa kantong yang ia pegang. Setelahnya, pria tersebut pergi membonceng motor.
"Tolong, jambret!!!" Teriak Rosa dengan panik. Rosa berlari mencoba jambret yang mulai menjauh. "Tolong!!"

Orang disekitar tidak bisa menolong Rosa karena jambret tersebut sudah pergi.

"Tolong bantu aku mendapatkan uangku kembali." Ucap Rosa pada orang disekelilingnya. "Tolong lapor polisi."

Manusia disana menatap iba kepada Rosa, jika mereka berada diposisi Rosa pasti juga merasa sedih dan panik.

Tubuh Rosa merosot kebawah, masih shock dengan kejadian barusan, uang yang bernilai ratusan juta telah raib. Nasibnya sungguh sial, "Dari banyaknya orang di muka bumi ini kenapa harus aku yang dijambret!" Raung Rosa, tidak menghiraukan orang disekitarnya.

Rosa memegang tasnya dengan erat, takut jika penjambretan barusan terulang kembali. Hanya uang didalam tasnya, harta yang ia miliki saat ini. Ia menangis tersedu meratapi nasibnya, uang yang dibawa penjambret tadi begitu bernilai baginya. "Uangku....kembalikan uangku." Racau Rosa dengan terisak. Entah takdir apa yang Tuhan berikan padanya, Rosa belum merasa siap menghadapi kenyataan.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Second Life Changes EverythingWhere stories live. Discover now