Part 46

126K 16.6K 2.2K
                                    

Hai Readers

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hai Readers...
Jika ada kesalahan dalam penulisan mohon di ingatkan ya 😙

☘️☘️☘️

Liam dan Han berjalan melewati koridor rumah sakit. Han membantu Liam membawakan beberapa kantong makanan dan beberapa pakaian yang di ambil dari rumah.

"Bagaimana hasilnya, Han?" Liam bertanya tidak jelas kepada Han.

Han sudah mengerti maksud pertanyaan Liam. "Saya sudah menyerahkan bukti dan menuliskan saksi pada laporannya. Pihak berwajib akan menghubungi setelah mereka mengeceknya, tinggal menunggu surat bukti laporan dari penyidik, Tuan." Han menjelaskannya kepada Liam.

"Bagus, kuharap pihak berwajib segera bertindak."
Jawab Liam menanggapi.

"Selamat sore, Nona." Sapa Han ramah begitu sampai di depan Jillian.

Jillian menaikkan pandangannya, ia melihat Liam dan Han sudah berada di dekatnya.

"Kalian sudah datang." Jillian tersenyum menanggapi Han. "Duduklah Han." Basa-basi Jillian kepada asisten suaminya.

"Tidak, Nona. Saya hanya mampir sebentar." Tolak Han dengan sopan.

Liam duduk di samping Jillian, mengecup pipinya sekilas. "Aku merindukanmu. Bagaimana kabarmu?" Tanya Liam dengan lembut.

"Kau bertanya seolah tidak bertemu lama denganku." Jillian tersenyum kepada Liam.

Han membalikkan tubuhnya, menatap taman yang berada di rumah sakit tersebut, tidak ingin melihat keduanya bermesraan.

Liam bersandar di bahu Jillian. "Memang, kita tidak bertemu hampir 9 jam." Jawabnya santai. "Itu sangat lama." Tambah Liam. Liam memeluk pinggang Jillian dengan erat, menyalurkan kerinduannya.

"Tidak enak jika Han melihat kemesraan kita sekarang ini." Gerutu Jillian dengan sedikit berbisik. Liam tidak pernah ingat tempat saat bersikap mesra padanya.

"Biarkan saja, Han semalam juga bermesraan dengan wanita." Celetuk Liam.

"Tidak baik memfitnah seseorang, Tuan." Han berucap tanpa menoleh pada Liam. Ia paham jika Liam sedang bertingkah menggemaskan, selalu seperti itu saat bersama istrinya.

"Kenyataan." Sahut Liam yang di tujukan untuk Han.

Jillian memukul lengan Liam. "Liam jangan seperti ini." Bisik Jillian.

"Pelit." Liam melepaskan tangannya dari pinggang Jillian, menegakkan punggungnya, lalu menyilangkan satu kakinya. Kembali bersikap menjadi Liam saat tidak bersama istrinya.

Second Life Changes EverythingWhere stories live. Discover now