Part 25

160K 17.5K 360
                                    

"Jill?" Panggil Liam

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Jill?" Panggil Liam. Mereka sedang perjalanan pulang ke rumah.

Jillian menoleh. "Ya?"

"Apa yang mengganggu pikiranmu?" Tanya Liam, karena Jillian hanya diam menatap arah luar begitu masuk ke mobil.

"Tidak ada, Liam." Bohong Jillian. Sebenarnya ia sedang memikirkan cara bagaimana cara membuat papanya mengetahui kebusukan mama dan adik tirinya.

Liam mengusap punggung tangan Jillian. "Ya sudah jika tidak mau bercerita." Liam tau jika Jillian berbohong namun ia tidak ingin memaksanya jika Jillian tidak ingin bercerita.

"Sungguh, aku tidak apa-apa, Liam." Kilah Jillian sekali lagi.

"Saat di pesta kau mendiamkanku, sekarang kau juga diam." Ujar Liam.

"Itu berbeda! Di pesta kau bermesraan dengan Gab...," seketika Jillian membekap mulutnya dan menoleh ke arah luar.

Liam tersenyum. Memiringkan wajahnya untuk mengamati Jillian yang sekarang tidak mau menatapnya. "Apa aku bisa menyimpulkan jika kau cemburu aku berdekatan dengan adik tirimu?"

"Aku tidak cemburu!" Jawab Jillian tanpa melihat lawan bicaranya.

Liam memaksa Jillian agar melihat ke arahnya. "Lihat aku. Kau bilang tidak cemburu? Kenapa tidak mau menatapku?"

Jillian menatap Liam karena tidak ingin di sebut cemburu. "Sudah kan? Aku tidak cemburu!" Ketus Jillian.

"Aku hanya mengobrol dengan Gabby, kau tidak perlu mencemaskannya." Liam perlu menjelaskan walau Jillian tidak mengatakan jika ia cemburu.

Jillian tersenyum masam.
"Aku tidak bertanya, Liam."

"Aku tau kau cemburu." Liam terus memaksa Jillian mengakuinya.

"Tidak, Liam. Kenapa kau memaksa? Kenyataannya aku tidak cemburu akan hal itu." Jillian berusaha menampilkan senyum manisnya.

"Benarkah? Adikmu mengajakku makan siang, kau tidak masalah bukan jika aku menyetujuinya?" Liam mengatakan bualannya, ia hanya ingin mengetahui reaksi istrinya.

Jillian mendelik. "Terserah kau saja!" Balasnya kesal. Jillian keluar dari mobil tanpa menunggu di bukakan oleh sopirnya. Berjalan dengan langkah cepat.

Liam tertawa dalam hati melihat tingkah Jillian. Ia bergegas turun untuk menyusul Jillian.
"Jill, berhati-hatilah." Peringat Liam karena Jillian menaiki tangga dengan cepat.

Second Life Changes EverythingWhere stories live. Discover now