Part 15

186K 19.8K 424
                                    

Anson melirik jam tangan miliknya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Anson melirik jam tangan miliknya.
"Jill, Papa harus ke kantor sekarang."

Begitu membaca pesan dari Liam, pagi sekali Anson sudah berada di kediaman Liam untuk melihat putrinya. Sekarang hatinya lebih tenang ketika melihat keadaan Jillian secara langsung.

"Iya...Papa." Jillian tersenyum hangat kepada papanya.

"Cepatlah sembuh, Papa akan kembali lagi kesini untuk menjengukmu." Anson mengusap pelan kepala Jillian.

"Iya, Pa. Papa hati-hati di jalan."
Saat papanya datang, Raut khawatir terlihat jelas di wajah papanya. Dari dulu hingga sekarang papanya selalu memberikan perhatian berlebih padanya.

"Aku akan mengantarkan papa ke depan." Ucap Liam kepada Jillian.

Anson dan Liam berjalan beriringan. "Liam, Jillian tidak menyulitkanmu bukan?"

Liam tersenyum. "Tentu tidak, Pa."

"Tegurlah jika Jillian melakukan kesalahan, dia anak yang penurut pasti akan mematuhi perkataanmu." Anson mengenal baik putrinya, tentu Jillian juga akan menghormati Liam seperti menghormatinya.

"Tentu, Pa. Jillian tanggung jawab Liam sekarang." Sudah menjadi haknya untuk mengarahkan Jillian untuk bersikap bagaimana mestinya menjadi istri yang baik.

"Jillian bukan anak pembangkang, dia pasti akan menghormati perintah suaminya." Ucap Anson menjelaskan tentang sifat putrinya.

"Liam tau akan hal itu, Pa." Selama mengenal Jillian, Liam tidak pernah menemukan sifat pembangkangan pada Jillian, istrinya tersebut selalu mematuhi ucapannya.

"Baiklah, papa harus pamit." Pamit Anson ketika sudah sampai di depan.

"Berhati-hatilah, Pa." Ucap Liam tidak lupa dengan memeluk mertuanya.

Liam menunggu mobil Anson menjauh.

"Apa yang kau lakukan?" Tanya Liam begitu sampai di kamar, ia melihat Jillian ingin beranjak dari ranjangnya.

Jillian menaikkan pandangannya untuk melihat Liam. "Kembali ke kamarku, Liam."

Karena tidak ingin membuat Anson berpikiran buruk, Liam meminta Jillian pindah ke kamarnya. Anson akan kecewa dan bersedih jika melihat keduanya berbeda kamar dan Jillian juga menyetujui usul Liam tersebut.

"Sementara tinggallah di kamarku, bukankah papa tadi berbicara akan kembali menjengukmu? Bagaimana jika papa mengetahui kita beda kamar?" Ujar Liam memberikan saran kepada Jillian.

Second Life Changes EverythingWhere stories live. Discover now