Part 26

161K 18.6K 477
                                    

"Dimana mama?" Tanya Gabby kepada pelayan

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

"Dimana mama?" Tanya Gabby kepada pelayan.

"Di ruang makan, Nona." Jawabnya dengan menunduk.

Rosa melirik Gabby yang mendatanginya, tidak menghiraukan dan terus melanjutkan sarapannya.

Gabby duduk di dekat Rosa. "Papa sudah berangkat?" Bisik Gabby bertanya.

Rosa mengangguk. "Pagi-pagi kesini ada hal penting apa?" Tanya Rosa.

Gabby menggebrak meja makan tersebut. "Sangat penting!!" Semalam Anson langsung mengantar Gabby ke apartemen, karena hal itu Gabby belum bisa berbicara pada Rosa.

"Tentang tingkah memalukanmu semalam?" Rosa mendelik, ia masih tidak habis pikir tentang kejadian semalam.

Amarah Gabby tiba-tiba muncul ke permukaan jika di ingatkan tentang kejadian semalam, dirinya di permalukan di depan banyak orang, ia bersumpah akan membalas perbuatan Jillian tersebut.

"Kau! Pergi dari sini!" Usir Gabby pada pelayan yang kebetulan berada di ruang makan tersebut, tidak ingin pembicaraannya di dengar oleh orang lain.

"Kejadian semalam Jillian lah yang bertanggung jawab, Ma." Ujar Gabby.

Rosa menoleh cepat pada Gabby. "Bagaimana bisa?"

Gabby menceritakan awal mulanya, mengatakannya pada mamanya hingga mendetail sampai akhir.

Rosa menampilkan wajah terkejutnya. "Jadi Jillian sudah mengetahui niat kita selama ini?" Ucapnya sedikit keras.

"Kecilkan suara mama!" Desis Gabby.

Rosa melirik ke kanan dan kirinya. "Lalu apalagi yang dia katakan?" Tanyanya tidak sabar.

"Dia bilang akan mengusir kita dari keluarga Hilary." Gabby bersedekap dada, menatap tajam ke depan.

Rosa beranjak, terlihat mondar-mandir di sekitar meja makan. Memikirkan langkah apa yang harus ia ambil selanjutnya.

"Berhentilah, Ma. Kepalaku pusing melihat mama mondar-mandir seperti itu.

"Diamlah, aku sedang berpikir! Jika kita salah melangkah, usaha kita selama ini akan sia-sia!" Rosa mengetuk-ngetukkan jemarinya ke dagu.

"Lenyapkan saja keduanya, Ma." Celetuk Gabby.

Rosa memukul kepala anaknya. "Kau mau di penjara!?" Tidak habis pikir pada pemikiran Gabby. Percuma mereka mendapatkan kekayaan jika harus mendekam di penjara.

Second Life Changes EverythingTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon