Part 29

142K 16.7K 500
                                    

Anson berjalan cepat menuju IGD, ia langsung bergegas setelah mendapat kabar jika Jillian masuk rumah sakit

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Anson berjalan cepat menuju IGD, ia langsung bergegas setelah mendapat kabar jika Jillian masuk rumah sakit.

"Liam? Bagaimana keadaan Jillian?" Tanya Anson dengan kecemasan yang begitu kental.

"Belum tau, Pa. Mereka belum keluar." Jawab Liam menjelaskan jika dokter yang menangani Jillian belum selesai dengan tugasnya.

Anson mendudukkan dirinya dengan kasar di dekat Liam. "Jill seperti mamanya alergi seafood." Gumam Anson.

"Liam baru sekali ini melihat Jillian dalam keadaan seperti ini, Pa." Sahut Liam.

"Kenyataannya seperti itu jika alerginya muncul." Anson mengusap kasar wajahnya. Ia pernah melihat efek tersebut pada mendiang istrinya dan Jillian juga pernah mengalaminya saat umur 15 tahun.

Anson dan Liam bangkit bersamaan ketika pintu IGD terbuka.

"Bagaimana keadaan anak saya, Dok?" Tanya Anson tidak sabar.

"Setelah melakukan penelitian, Pasien memiliki riwayat alergi olahan laut. Benar seperti itu, Tuan?"
Tanya Dokter yang menangani Jillian.

Anson mengangguk.

"Alergi seafood merupakan reaksi tidak normal dari sistem kekebalan tubuh terhadap protein yang terkandung di dalam makanan laut. Pasien mengalami penurunan tekanan darah secara drastis karena syok. Pasien juga mengalami esophagitis (peradangan pada kerongkongan) dan eosinophilic (peradangan saluran cerna)." Dokter menjelaskannya dengan panjang lebar.

Liam mematri kuat penjelasan tersebut dalam pikirannya, memastikan kejadian ini tidak akan terulang kembali pada Jillian.

"Anak saya sudah sadar, Dok?"

"Kami memberikan obat penenang, mungkin akan sadar esok hari. Tenggorokan Pasien juga mengalami pembengkakan, akan sulit menelan dan berbicara selama beberapa hari ke depan. Pasien akan segera di pindahkan ke rawat inap, saya permisi." Pamit dokter tersebut usai menjelaskan pada keluarga pasien.

Anson menghela napas, ia memang sudah mengira akan seperti ini jadinya. Tangannya menepuk pundak menantunya beberapa kali untuk menenangkan. "Jillian akan segera membaik." Ucap Anson yang melihat wajah tegang Liam.

Liam hanya mengangguk menanggapi mertuanya. Hatinya tetap tidak bisa tenang apalagi setelah mendengar penjelasan dokter.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Second Life Changes EverythingWhere stories live. Discover now