Part 34

145K 17.7K 706
                                    

Liam dan Jillian tiba di rumah Anson

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Liam dan Jillian tiba di rumah Anson. Tadi papanya menelepon untuk menyuruh mereka datang.

"Selamat datang, Nona Jill, Tuan Liam." Itu adalah suara salah satu pelayan di rumah papanya. "Benar, Nona Jill sekarang cantik sekali." Puji pelayan tersebut dalam hati.

Jillian tersenyum, "bagaimana kabarmu?" Tanya Jillian karena sudah lama tidak berkunjung ke rumah papanya.

"Baik, Nona. Anda semakin cantik sekarang." Puji pelayan tersebut dengan tulus.

"Terima kasih. Dimana papa?" Tanya Jillian kemudian.

"Tuan sudah menunggu di ruang keluarga. Mari saya antarkan." Ucap pelayan tersebut dengan sopan.

Jillian menepuk-nepuk lengan atas pelayan tersebut. "Aku masih hafal jalannya, tidak perlu mengantarkan." Jawab Jillian.

Jillian menoleh pada Liam. "Ayo, Liam." Ia menarik tangan Liam.

Liam beriringan dengan Jillian menuju ruang keluarga. "Jill, ini masalah keluarga kalian. Aku merasa tidak perlu berada disana."

"Liam, kau sudah menjadi keluarga kami sejak menikahi Jill." Suara Anson terdengar ketika Liam dan Jillian hampir sampai di ruang keluarga.

"Pa.." Jillian memeluk papanya.

Liam pun melakukan hal yang sama.

"Ayo masuk." Ajak Anson pada keduanya.

Liam dan Jillian mengekori Anson. Disana sudah ada Rosa dan Gabby yang sekarang menatap kedatangan mereka.

Rosa bangkit dari sofanya, "apa kabarmu, Nak?" Rosa memeluk Jillian. Tidak peduli pada nasib Gabby, yang terpenting ia masih di anggap baik oleh suaminya.

"Berhentilah beracting ibu tiriku." Bisiknya. Jillian tidak menolak pelukan tersebut.

"Tidak sekarang. Aku akan menghancurkanmu terlebih dahulu baru menyudahi actingku!" Desis Rosa sambil berbisik.

"Berusahalah lebih giat lagi." Jillian menepuk-nepuk punggung Rosa dengan keras, ia sengaja melakukannya.

Mereka mengurai pelukan, ibu dan anak tiri tersebut saling bertapan dengan tajam tanpa sepengetahuan Anson.

"Semua sudah berkumpul, papa akan memulai pembicaraan ini." Anson menatap semua yang ada disana bergantian.

Mata Anson beralih pada Gabby. "Gabby, kau sudah mengecewakanku!" Mata Anson beralih kepada Rosa. "Rosa, bagaimana kau mendidik anakmu selama ini?" Ucapan Anson bernada datar namun bermakna sindirin.

Second Life Changes EverythingWhere stories live. Discover now