Sudah Ada Difase Melelahkan🏠

2.2K 257 64
                                    

Max dan planck, kedua nama itu pemberian dari Harsa untuk ikannya yang sekarang masih bisa bolak-balik di aquarium

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Max dan planck, kedua nama itu pemberian dari Harsa untuk ikannya yang sekarang masih bisa bolak-balik di aquarium. Sesuai dengan perjanjian kemarin, maka Harsalah yang menjadi pemenangnya. Sebagai gantinya, semua penghuni rumah akhirnya menurut saat Harsa mengajak mereka ke pantai. Tempat yang sudah meninggalkan jejak duka, entah mengapa Harsa mengajak mereka ke sana padahal Anak itu sangatlah membenci pantai.

Katanya tidak ada yang salah pada diri Harsa, Putra tengah Johnny itu mengatakan jika dirinya merasa begitu penasaran dengan suasana pantai yang beberapa tahun lalu mereka kunjungi bersama. Tidak peduli dengan kondisinya yang semakin menurun, Harsa merasa cukup kuat untuk pergi ke sana bahkan Anak itu sampai memohom pada sang Buna saat wanita itu menolak keras keinginannya.

Sebenarnya Harsa juga tidak yakin dengan keinginannya itu, namun hatinya selalu berkata jika dia harus pergi ke sana. Memikirkan kondisinya yang semakin melemah, Harsa merasa harus melakukannya sehingga dia tidak akan menyesal jika nantinya dia harus pergi. Harsa tidak bermaksud menyerah, namun adakalanya dia berpikir jika dia akan menjadi orang pertama yang pergi. Dan itu membuat ketakutan Harsa semakin bertambah setiap saatnya. Karena sungguh, Harsa belum siap meninggalkan orang-orang tersayangnya.

"Sebentar aja ya, habis itu langsung pulang." Suara lembut sang Buna dibalas anggukan oleh Harsa. Lagipula dia juga tidak ingin berlama-lama di sana.

Mereka memakai dua mobil, Johnny dan Mahen sebagai supirnya yang sejak tadi sudah siap di kursi kemudinya. Hari sudah semakin sore, namun langit juga masih terlihat cerah. Harsa menatap satu persatu saudaranya yang sudah mulai masuk ke mobil, di tangan kanannya dia memegang bingkisan dengan gambar elsa yang tercetak di sana. Senyumnya tak pernah lepas meski Adik bungsunya itu memandang tak suka ke arahnya, bukannya sakit hati Harsa justru merasa lucu dengan tingkah Adiknya itu.

"Asa di belakang sama Adek ya, Buna."

Tidak mau mendengar penolakan, Harsa menarik pelan tangan sang Adik dan menuntunnya untuk duduk di kursi paling belakang. Meski sempat dicegah sang Buna dan tangannya ditepis berkali-kali oleh Jibran, Harsa tetap melakukannya. Tidak ada waktu lagi, Harsa merasa semakin bersalah jika tidak melakukan apapun untuk menghilangkan rasa benci itu. Setiap dirinya mendekat, Jibran pasti langsung pergi. Entah bagaimana bisa Adik kecilnya itu menyimpan perasaan itu, kali ini Harsa akan berusaha menghilangkannya selagai ada kesempatan duduk berdekatan.

"Awas lo nyakitin Bang Asa. Gue bunuh, lo!" Harsa tertawa kecil saat Lele mengatakan itu, sementara sang Buna langsung memukul pelan mulut yang akhir-akhir ini penuh dengan umpatan itu.

"Berangkat, Bang. Itu mobil Ayah udah jalan."

Di depan, Nana menepuk berkali-kali pundak sang Abang yang terlihat tengah melamum sedari tadi. Kembaran Harsa itu benar-benar tidak sabar untuk pergi ke pantai, dia bahkan sudah memakai kaca mata hitam untuk nanti berfoto di sana. Niatnya mau berenang, namun sang Buna melarangnya sebab tidak bisa berlama-lama di tempat itu.

Home || Nct Dream✔Where stories live. Discover now