Rumah adalah awal sebuah cerita dibangun, Rumah adalah kita yang membuatnya nyaman.
Angin berhembus kencang seakan menandakan semuanya telah sampai pada titik akhir. Badai tiba menggantikan sebuah tawa, Rumah kita, atapnya tak lagi sama.
Jarak datan...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Mahendra Pratama Abhivandya Mahen (Abang) 18 tahun
"Tawa kecil yang selalu terdengar, kini lenyap sudah. Sebuah angan akan ketidakberdayaan sebagai seorang Putra membuat bungkam tak berani berucap. Ke mana kita yang dulu? Segampang itu kah takdir memisahkan kita. Kembalilah, Aku rindu, sungguh."
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Raka Putra Abhivandya Raka (Abang) 17 tahun
"Detik berlalu begitu cepat, hari berganti bulan, bulan berganti tahun, sesingkat itu waktu berlalu. Secarik kertas polos, kini sudah tidak tergores lagi. Bersih, dan yang tersisa hanya sebuah kenangan belaka.
Yakin, percaya, berharap, dan menunggu, rentetan kata yang harus ku tahan hingga detik ini. Dan dengan keyakinan itu, aku percaya sebuah penantian akan berujung manis. Percayalah."
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Jovan Caesar Abhivandya Jovan (Mas) 17 tahun
"Bolehkah aku berharap? Bolehkan aku meminta? Satukanlah kembali potongan rumah yang telah dibawa oleh angin ribut. Rindu membentang ribuan jarak di antara kita, tapi bisakah aku meminta? runtuhkanlah jarak yang sempat membentang kerinduan ini. Berdamai, mengulang kembali, dan membangun dari awal. Aku mohon Tuhan."
