Best Day Ever🏠

3.1K 367 8
                                    

Rasanya baru kemarin saat hari buruk itu tiba, semuanya terasa begitu berantakan

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.

Rasanya baru kemarin saat hari buruk itu tiba, semuanya terasa begitu berantakan. Tak ada senyuman, suara tawa, rengekan, bahkan ucapan selamat pagi yang selalu menyapa kala mata itu baru terbuka. Hari-hari buruk itu perlahan terlewati menjadi hari lalu, dan kini menjadi kenangan spesial yang rasa-rasanya sangat sulit untuk hilang dari sebuah cerita. Selalu ada luka dan luka, saat harus berganti pada lembaran baru yang masih kosong.

Malam ini, disambut dengan hembusan angin yang cukup kencang. Lampu kemerlip pada tepi jalanan, semua kenangan buruk seketika luntur kala impian terbesar mereka kini perlahan mulai tergapai. Satu hal terbaik dalam hidup mereka, sudah ada di hadapan mata. Lembaran kosong itu, perlahan mulai terisi mulai pada malam ini.

"Makasih udah mau kembali."

Suara lirih yang keluar dari mulut Harsa langsung disambut dekapan hangat ketiganya. Tidak peduli dengan sang Adik yang kini merasa sesak karena eratnya dekapan itu. Sangat lama mereka tidak melihat wajah tengil sang Adik, kejahilan yang membuat siapa saja murka, mereka begitu merindukannya.

"Kabarnya baik, 'kan? Ngga pernah nangis lagi sekarang?" Ujar Mahen terdengar bergetar. Ia terkekeh kala mengingat masa kecil Harsa yang begitu tengil. Kini Adiknya terlihat sangat dewasa, tidak seperti Harsa kecil beberapa tahun lalu.

"Sekarang sudah baik. Tapi dulu ngga pernah baik. Makanya jangan pernah biarain semuanya terulang kembali."

Dirasa angin malam semakin berhembus kencang, suara petir terdengar cukup keras pertanda hujan sebentar lagi akan turun. Dekapan hangat itu terlepas, berganti dengan jabatan tangan yang tak kalah hangat. Semua mata tertuju pada sosok Harsa, yang sekarang tingginya melebihi Raka. Raka sendiri cukup kaget, bagaimana bisa dirinya kalah tinggi dengan sang Adik. Namun Raka senang, karena itu berarti sang Adik tumbuh dengan sangat baik.

"Lihat Abang, sekarang Abang sudah besar. Semua Adik Abang sekarang sudah menjadi tanggung jawab Abang. Jika dulu Abang ngga bisa mencegah kenangan buruk itu, maka sekarang sudah bisa. Abang ngga akan biarin kenangan buruk itu terulang kembali. Jadi tenang aja, hm."

Mahen kembali memeluk Harsa yang semakin terisak. Diusapnya punggung bergetar itu menggunakan tangannya yang lembut. "Adeknya Abang sudah tumbuh dengan baik, jangan takut lagi." Diakhiri sebuah kecupan singkat pada kening sang Adik, Mahen melepaskan pelukannya.

"Mas tahu kok, hari yang Asa lalui pasti sulit, 'kan? Mas juga tau, Asa selalu nyimpan semuanya sendiri. Tidak mau berbagi dengan yang lain. Mas tahu, Asa kecil yang selalu nangis, sudah berhasil menjadi sosok Abang yang tidak pernah membiarkan Adeknya merasa sendiri. Sekarang Asa ngga perlu takut, ada Mas, Bang Raka, dan Bang Mahen yang akan menjaga kalian. Asa ngga perlu lagi pura-pura kuat."

Home || Nct Dream✔حيث تعيش القصص. اكتشف الآن