Sebuah Keinginan yang Sama🏠

2.6K 297 8
                                    


Pagi ini, udara terasa begitu sejuk

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

Pagi ini, udara terasa begitu sejuk. Sisa hujan semalam, jejaknya masih tersisa pada setiap langkah yang mereka lewati. Di sekitar perumahan, Kakak-beradik yang baru saja melepas rindu, kini tengah melakukan joging bersama. Hari masih sangat pagi, bahkan matahari belum menampakkan sinarnya. Melalui ajakan si sulung, mereka berlari bersama meskipun kantuk yang dirasakannya masih belum hilang.

Terhitung hampir satu jam, mereka berlari. Harsa dan Nana yang merasa kakinya sudah semakin berat, keduanya lantas berhenti. Membuat yang lain harus ikut menghentikan larinya. Meskipun ada ketidakikhlasan di sana, mereka akhirnya bergabung bersama dengan si kembar yang tengah menikmati angin semilir sembari memejamkan matanya. Selain masih mengantuk, mereka merasa bahwa pemandangan di hadapannya sekarang benar-benar membuatnya merasa sedikit tenang.

Tertutup oleh kabut tebal, hamparan sawah dengan pemandangan hijau serta pegunungan yang rasanya begitu dekat namun ternyata jauhnya tak terhitung lagi. Mereka merasa terhipnotis dengan pemandangan di sana, saat samar-samar kabutnya mulai menipis. Duduk di tanah yang cukup dipenuhi rumput kecil. Mereka terus menenangkan tubuhnya yang sudah cukup lelah, setelah berlari dari rumah hingga sekarang berada di tempat yang semakin terasa sejuk.

Hening terasa saat tidak ada suara yang keluar dari ketujuhnya. Mereka masih menikmati waktu diamnya, dengan berbagai macam pemikiran yang salah satunya mesti sama. Perihal rumah, tempat ternyaman dari segala tempat nyaman di luar sana. Rumah mereka kini tak hanya satu. Meski dulu begitu berusaha untuk menciptakan pondasi yang kokoh, nyatanya satu persatu di dalamnya mulai pergi.

Sekarang sisa pemilik rumah, telah kembali. Harapan besar tentunya muncul, agar rumah mereka yang dulu benar-benar bisa kembali menjadi satu atap. Tidak ada yang harus pergi, dan kembali lagi. Mahen—melalui pemikiran panjangnya, ia tak terlalu berharap jika suatu hari kedua orang tuanya akan bersatu lagi. Meskipun masih ada harapan kecil di sana, kini Mahen lebih menakutkan bagaimana nantinya baik dari sang Ayah maupun sang Buna. Akan saling mengalah untuk membiarkan semua Putra mereka tinggal pada suatu rumah yang hanya diisi oleh salah satunya.

"Berapa lama kita pisah?" Mahen menatap satu persatu wajah sang Adik.

"Sangat lama, 'kan?" Mahen melanjutkannya, saat tidak ada suara yang menyahutinya.

Melihat pada wajah Mahen saat ini. Jelas terlihat bahwa Mahasiswa tingkat awal itu tengah menahan perasaan harunya. Tatapannya bahkan sudah tak lagi pada sang Adik, ia lebih memilih menatap keindahan di depannya.

"Sekarang mau gimana?"

Sebenarnya, masih ada banyak pertanyaan yang terpendam dalam benak Harsa. Kedepannya mau gimana? Apakah ia akan bisa tinggal dengan sang Ayah? Atau akan tetap terus dengan sang Buna? Bagaimana dengan hubungan Kakak-beradiknya, apakah akan terus bersama atau masih seperti dulu? Hanya saja mereka kini ada pada kota yang sama.

Home || Nct Dream✔Место, где живут истории. Откройте их для себя