Manjadi Si Sulung Tak Mesti Harus Selalu Kuat🏠

1.8K 235 14
                                    

Nana suka sekali dengan nasi goreng buatan sang Ayah, tapi kali ini rasanya sungguh berbeda

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Nana suka sekali dengan nasi goreng buatan sang Ayah, tapi kali ini rasanya sungguh berbeda. Pagi tenangnya dirusak oleh keributan kecil, yang entah sejak kapan selalu terjadi di rumahnya sekarang. Tidak ada yang berubah sejak seminggu yang lalu, dia dan yang lain masih bertahan di kediaman sang Ayah, sementara Harsa dan Jovan bersikeras tidak mau menginjakkan kakinya di sana sampai hati mereka merasa lebih baik.

Nana sendiri merasa sudah terjebak di rumah sang Ayah, diapun tidak mengerti mengapa. Kakinya berat sekali untuk keluar, sebab kemunculan sang Buna yang ditunggu-tunggu juga tak kunjung terlihat. Entahlah, dunianya terasa bulatan saja. Tidak ada yang menarik sekarang.

"Menjadi pinter saja tidak cukup, kalo sopan-santun terhadap orang tua tidak diterapkan dengan baik."

"Lantas bagaimana dengan kesopanan seorang Ayah untuk Anaknya? Mempunyai segalanya juga tidak cukup." Ucapan Mahen barusan membuat Johnny meletakkan sendoknya dengan cukup keras. Sarapan paginya terasa sangat buruk, saat melihat Putra sulungnya yang hendak melongos pergi tanpa pamit sedikitpun.

"Setidaknya sarapan dulu!" Johnny adalah seorang Ayah, perannya masih harus tetap berjalan meski Putranya itu tengah tak baik dengannya.

"Ngga nafsu."

Punggung tegap Mahen sudah menghilang, pemuda yang penuh akan sikap hangatnya kini sudah berubah drastis. Raka sudah merasakan itu, semenjak dia melihat Jovan menangis di pelukan Abangnya itu. Matanya melirik sekilas pada sang Ayah, dia merasa sikap Mahen sudah sangat keterlaluan. Di mana suara lembut Abangnya itu menghilang? Kenapa akhir-akhir ini si Sulung ingin membuat jarak dengan semuanya.

"Ngga papa, Ayah. Bang Mahen pasti lagi buru-buru. Hari ini, hari pertamanya Abang jadi anak kampus. Biarin dia nyesuain dirinya dulu." Tidak ada hubungannya sama sekali sebenarnya, namun Raka tidak ada kata-kata lain selain itu.

Johnny yang sudah tahu penyebab ketiga Putranya menjauh, hanya tersenyum tipis. Di mata mereka, pasti dirinya sangatlah buruk. Johnny berusaha untuk memperbaikinya, namun agaknya Johnny harus berusaha keras lagi. Hanya mereka, Nana, Lele, Raka, dan Jibran yang masih menerimanya dengan baik. Mereka berempat masih belum paham dengan situasi yang sekarang. Johnny merasa sangat jahat, namun semuanya sudah terlanjur terjadi. Johnny hanya perlu memperbaikinya, namun nanti setelah impian terbesarnya tercapai.

"Ayah sayang sama kalian." Johnny bersungguh-sungguh mengatakan itu

Raka disusul Jibran, segera beranjak untuk memeluk tubuh sang Ayah, memberikan kehangatannya agar sang pahlawan mereka tidak merasa sedih lagi. Sementara Lele dan Nana, mereka hanya menikmati sarapannya tanpa ada minat untuk bergabung. Semuanya sudah basi di mata mereka. Lama-kelamaan, Lele merasa muak dengan semuanya. Seolah ada dua pihak sekarang, kubu Ayah dan Kubu Buna. Lele harus memilih siapa? Dia tidak mau hubungan Abang-abangnya merenggang. Nanti siapa yang akan disalahkan? Dan siapa yang salah sebenarnya?

Home || Nct Dream✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora