Fakta Baru🏠

2.1K 264 56
                                    

Katanya, saat pikiran sedang tidak tenang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Katanya, saat pikiran sedang tidak tenang. Cukup pejamkan mata saja, sembari memikirian hal terindah apa yang sudah pernah dilalui. Entah bagaimana ini bisa terjadi, map merah yang isinya ada beberapa lembar kertas tergeletak begitu saja di meja makan. Seperti ada yang menyuruh untuk membukanya, Raka tanpa segan langsung melakukannya. Dan hal itu, yang berhasil membuat pikirannya sangat tidak tenang sekarang.

Bersamaan dengan itu, sang Ayah yang sejak kemarin masih dalam kondisi tidak fit baru saja pulang entah habis dari mana perginya. Raka hanya diam mematung, menunggu langkah sang Ayah yang semakin dekat dengannya. Masih dengan seragam yang lengkap, Raka menunjukkan map merah itu tepat di hadapan sang Ayah. Meremasnya kuat-kuat kemudian membuangnya jauh.

"Sekarang Abang udah dapat jawabannya, Yah."

Raka menatap tajam sang Ayah, tangannya mengepal kuat meski tidak bisa menyembunyikan bagaimana kedua tangan itu terlihat begitu gemetar. Raka sudah tahu alasan semuanya perlahan pergi, namun Raka benar-benar tidak pernah menyangka sampai ke sana. Bagaimana bisa dia tidak tahu? Munafik sekali jika dia tidak marah dengan sang Ayah sekarang.

"Jelasin sama Abang, Yah. Kenapa Ayah ngelakuin ini?!"

"Apa cuma Abang yang ngga tau?"

Raka terus membuka suaranya, sementara Johnny hanya diam mendengarkannya. Terlampau bingung dengan takdirnya saat ini, Johnny benar-benar ingin lari sejauh mungkin. Kenapa Johnny bisa melakukan kesalahan itu? Johnny pun sebenarnya tidak benar-benar ingin melakukannya. Banyak sekali ketakutan yang membuatnya harus melakukan pengajuan hak asuh, terutama ancaman seseorang yang kini sangat Johnny takuti.

"Abang kecewa sama Ayah."

Tidak mendapat jawaban apapun, Raka berlari secepat mungkin ke luar rumah. Tidak ada sanggahan apapun dari sang Ayah, atau setidaknya alasan kuat dibalik keputusan Ayahnya tersebut. Raka menjalankan mobilnya, entah harus ke mana dia pergi untuk menenangkan dirinya saat ini. Dia merasa paling bodoh sebab tidak tahu apa-apa, atau bahkan dia yang terlampau sibuk sampai-sampai tidak sadar dengan situasi aneh di rumahnya.

"Ayah juga bingung harus apa sekarang? Kenapa ngga ada yang bela Ayah? Ayah juga takut, Bang. Ayah benar-benar takut sekarang."

Johnny memang tidak sejahat itu untuk merebut semua Putranya, bahkan sampai ingin menjauhkan mereka dari Bunanya. Sejauh Johnny berlari saat ini, Johnny tidak bersungguh-sungguh ingin melakukannya. Bahkan yang seharusnya sidang pertama dilakukan dua hari lalu, Johnny menundanya. Dengan siapa Johnny harus membuka lukanya saat ini, semua orang sudah semakin jauh darinya. Johnny terduduk lemas di lantai, dadanya terasa semakin sesak. Johnny butuh Putranya kembali.

"Salah aku apa, Wen?"

"Salah aku apa, Wen?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Home || Nct Dream✔Where stories live. Discover now