Bab 74 : Teman Manusia

88 13 0
                                    

Anthony mencoba bertahan, "Kau sudah tau, dia menemui ku hanya untuk meminta bantuan tentang kematian bunda nya, ja..jadi aku membantu nya sampai sekarang dan pelaku nya ada di immortal worl, aku tidak berharap datang kemari, tapi demi menepati janji ku, aku melakukan nya, aku tidak akan mengingkari janji ku, dan aku sudah tau siapa orang nya, hanya saja aku tidak tau dimana dia"
     
Gei terbungkam, wajah nya pucat pasi,
   
"Dia..dia sudah menemukan orang nya?" batin Gei gemetar.
     
Mr. Carius yg menyadari nya cukup penasaran apa maksud dari pria itu.
    
"Tidak..bagaimana ini, aku tidak mungkin mengaku kalau aku Gei sekarang, tapi dia.."
     
Sama seperti Gei Caven mundur selangkah, ekspresi nya rumit, "Ka..kau menemukan nya? katakan cepat siapa dia?" gertak Caven
     
Caven benar-benar frustasi, pria ini menemukan orang yg dia cari, Caven merasa dirinya tak berguna karena tidak bisa menepati janjinya dengan Gei. Sementara pria ini, merelakan keselamatan nya hanya untuk menepati janji?.
    
"Apa ini tentang aksi pembunuhan, nampak nya kau sendiri yg mengenali nya? apa jangan-jangan kau terlibat?" pertanyaan itu muncul dari belakang Caven, yg membuat Caven segera berbalik.
    
"Gei yg kau maksud, sudah mati"
   
"Apaaa?" Caven memekik terkejut, Anthony terbelalak, Revan bangkit dengan ekspresi emosi.
    
"Jaga bicara mu, atau akan ku robek mulut mu!" gertak Revan yg sudah sampai di hadapan Gei dalam hitungan detik.
     
Gei tersenyum tipis, "Kenapa kau begitu membelaku" batin Gei sedikit merasa sendu.
    
"Yah, bukan kah yg kau maksud Geinero Aurora?" ulang Gei membuat Revan dan Caven juga Anthony terbelalak, tentu mereka terkejut karena pria bertopeng itu bahkan tau nama lengkap nya.
    
"Gei kau kau maksud, si pengendali elemen air itu, apa kalian bertiga sama-sama terlibat dengan satu gadis cantik itu?"
    
"Ahk..ya aku tau sekarang, kau yg di sana, sekarang katakan apa maksud dari semua perkataan mu, dan siapa pelaku yg kau kau maksud tadi? apa dia itu seorang kultivator, jika ya, katakan siapa dia, mungkin dia bisa menyelamatkan mu dari eksekusi hari ini"
     
Anthony berpikir lama, kalau dia salah sebut, dan si pelaku yg dia maksud mendengar nya, maka dia akan melarikan diri.
    
"Di..dia..!"
    
"Ahk aku tidak bisa, aku akan mengatakan nya setelah aku menemukan Geinero" balas Anthony menolak.
     
Gei mengepal tangan nya perlahan, tangan nya naik dan mengeluarkan cahaya kuning, elemen solar. Rantai yg mengikat meteka bertiga perlahan terlepas, sambil Gei mengeluarkan cahaya biru dari tangan nya dan memberikan energi tambahan kepada mereka berempat, sampai wanita tua itu kembali sadar.
    
"Pergilah, hari ini kalian harus sudah sampai di dunia manusia, jangan pernah kembali lagi kemari" ucap Gei dengan nada dingin.
    
"Ka..kau bagaimana semudah itu melepaskan mereka, cepat tangkap dia" suruh Revan ke arah pria berjubah hitam di sana.
    
"Kau berani bergerak, aku sendiri yg akan memenggal kepala mu" gertak Gei membuat pria itu mematung ketakutan.

                                ***
    
"Kenapa kau begitu keras kepala?" pertanyaan itu dari Mr. Carius, setelah kejadian di lapangan eksekusi, semua raja klan, termasuk raja sebelum nya mengadakan pertemuan dadakan di aula pertemuan tepat nya istana klan Angel.
     
Termasuk tambahan nya, Gei ada di sana.
    
"Kami tidak akan percaya padamu sebelum kau menyebutkan identitas mu yg sebenarnya" ucap Aksel dengan tatapan curiga.
    
"Kalau kau tau, kau akan terkejut, atau bisa di bilang, kalian sudah kenal dengan ku" balas Gei datar.
    
"Yah sudah kenal, kau yg mengalahkan Yama, hanya itu yg kami tau" cibir Mr. Carius, sejauh ini, hanya dialah raja sebelum yg masih hidup, dengan kata lain, kelima raja klan, sebelum Castor, Aksel, Sauna, Victory dan Xirenu, mereka sudah meninggal kecuali Mr. Carius yg sudah tua.
    
"Itu sudah jelas, lalu identitas apa lagi yg kalian mau, hehh..jangan kira aku akan memberi tahu siapa aku, dimana aku lahir, siapa ibu dan ayahku, dan dimana aku tinggal, kalau kalian mendengar nya kalian akan menangis" sinis Gei
    
"Untuk apa kami menangis karena itu" balas Revan datar   
    
"Sudah lah, sekarang kembali ke topik" ucap Castor menengahi.
     
Kedua nya berhenti berdebat, Gei memilih duduk dengan sikap dingin dari pada harus banyak bicara lagi.

QUEEN IMMORTAL WORLDWhere stories live. Discover now