𝟎𝟕𝟑. happy birthday mr. ackerman!!

4.4K 670 41
                                    

cr : NĐ | 클래스 101 @__Andy02 on twt—~—

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

cr : NĐ | 클래스 101 @__Andy02 on twt
—~—

[Name] menghembuskan nafas gusar sembari meregangkan otot-otot jari tangannya. Sudah ribuan kata juga angka yang ia ketik sejak pagi tadi. Tidak hanya jari tangan, pinggangnya pun sudah pegal akibat terlalu lama duduk.

Ketika berniat untuk istirahat beberapa menit, derap langkah kaki terdengar semakin mendekat hingga tubuh seorang pria menyembul dari balik pintu. Pria itu berjalan mendekat ke arah [Name] dan kembali memberinya pekerjaan—sebuah tumpukan berkas!!

"Ku harap kau tetap mempertahankan keprofesionalanmu dalam bekerja, Mrs. Ackerman." ucapnya acuh tak acuh. Mungkin pak tua itu melihat [Name] yang sedang melakukan peregangan. Andai saja ia tahu jika belum genap satu menit [Name] beristirahat.

[Name] menganggukkan kepala, mengambil berkas yang baru saja Levi beri. Tetapi setelah pria itu pamit keluar, [Name] meletakkan dahinya di atas meja. "Kurasa ini versi lain kekerasan dalam rumah tangga."

Levi yang masih berada di ambang pintu sedikit menarik sudut bibirnya keatas hingga nampak seperti seorang yang tengah menyeringai.

Hari sudah sangat larut, namun pekerjaan [Name] belum juga selesai. Ia bekerja dengan mata yang tinggal setengah watt.

"Belum selesai, brat?" Suara bariton itu masuk ke indra pendengaran [Name] tanpa izin, membuatnya sedikit tersentak kaget.

Wanita itu menolehkan kepala sekejap, menatap laki-laki yang kini duduk di hadapannya, kemudian kembali fokus dengan layar laptopnya. Ia menggelengkan kepala sebagai jawaban.

Padahal bisa saja [Name] tinggal duduk manis di rumah, tetapi ia terlanjur menyukai pekerjaannya—walaupun setiap hari tak lepas dari kata mengeluh. Ya, [Name] bekerja sebagai sekretaris pribadi Levi Ackerman.

Ketika di rumah, kehidupan Levi dan [Name] berbeda drastis dengan saat mereka berada di kantor. Levi seringkali nampak seperti suami takut istri—belum lagi ia juga sering usil dan [Name] selalu membalas keusilannya. Tetapi saat di kantor, [Name] selalu patuh kepada Levi sebagai atasannya.

Mari kita ingat kembali dua hari yang lalu, ketika pasangan suami istri itu libur bekerja. [Name] berdiri di ambang pintu dengan kedua tangan yang ia letakkan di depan dada, sedangkan Levi sibuk menyiram tanaman kesayangan wanitanya.

"Jangan menyiramnya seperti itu, nanti anggrek ku mati," komentar [Name] saat melihat Levi yang langsung menyiram anggrek kesayangannya dengan air dari selang. Padahal tadi ia hanya meminta Levi menyiram tanaman yang letaknya di tanah—bukan di pot gantung.

Levi memberikan tatapan tajam, kemudian langsung mengarahkan selang itu ke tubuh [Name]. "Sepertinya kau yang perlu ku siram."

[Name] mendengus kesal, tak terima dengan ulah Levi. Ia berjalan mendekati laki-laki itu. Baru saja hendak merebut selang tersebut, tetapi Levi justru kembali menyemprot tubuhnya. "Levi!!!"

Levi tertawa kecil dan terus-terusan menyemprotkan air selang ke tubuh sang istri, hingga pakaian itu membentuk lekukan tubuhnya. "Lihat-lihat! [Name]—"

[Name] yang sudah geram pun langsung mendorong tubuh Levi ke kolam renang yang berada di belakangnya. "Sekarang kau lebih basah kuyup, Levi!" serunya seraya terkekeh.

Mengingat setiap kejadian bersama wanitanya membuat Levi justru senyum-senyum sendiri. Tetapi detik berikutnya, ia kembali ke mode atasan yang berwibawa, hehe. Levi tahu jika pipinya sedikit memerah, karena itu ia memutuskan berdiri dan memalingkan wajahnya ke arah lain. "Sudah hampir jam dua belas, memangnya kau belum mengantuk?" Ah, daripada seorang atasan, saat ini Levi justru lebih terlihat sebagai suami yang perhatian.

"Sengaja," gumam [Name] tanpa menatap lawan bicara, mengundang beberapa pertanyaan di benak Levi. Setelah jam di tangannya benar-benar menunjukkan pukul 00.00, ia beranjak dari duduknya dan menghampiri Levi yang tengah berdiri sembari menatap kota Tokyo dari atas gedung Ackermans Company.

"Happy birthday Mr. Ackerman!!" serunya seraya menyunggingkan senyum lebar. Tangan kanannya memegang kue ulang tahun yang sudah ia pesan dan dikirim ke kantor beberapa jam lalu tanpa sepengetahuan Levi, sedangkan tangan kirinya membawa kotak kado.

Levi tidak pernah memperdulikan hari ulang tahunnya. Bahkan mau hari ulang tahun atau hari biasa pun, baginya terasa sama saja. Tetapi hal itu berubah setelah ia menjadikan [Name] sebagai istrinya.

"Buka!" ucap [Name] dengan bibir yang tidak henti-hentinya mengulas senyum.

Levi tidak paham kenapa wanita itu terlalu bersemangat. Beberapa detik setelahnya, kedua mata Levi berkaca-kaca kala melihat isi dari kotak kado itu. Ah—walaupun kotaknya kecil, ternyata isinya terlampau besar. Bahkan sanggup membuat seorang Levi Ackerman ingin menangis.

Sebuah test-pack, sepatu bayi, dan greeting card tentang ucapan selamat ulang tahun, juga ucapan selamat karena sebentar lagi ia akan menjadi seorang ayah.

Levi mengambil kue ulang tahun dari tangan [Name] dan meletakkannya di atas meja, kemudian merengkuh tubuh wanita itu ke dalam pelukan hangatnya, juga mengecup pucuk kepalanya dengan lembut. "Terima kasih, [Name] Ackerman."

---
Attack on Titan © Hajime Isayama
25/12/2021

---Attack on Titan © Hajime Isayama25/12/2021

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

gws 🙏
levi gepeng

𝐀𝐍𝐈𝐌𝐄 𝐗 𝐑𝐄𝐀𝐃𝐄𝐑 !! Where stories live. Discover now