𝟎𝟎𝟗. manjirou sano - papa

14.7K 1.7K 535
                                    

"Mikey!" panggil Draken ketika netranya melihat seorang yang sedari tadi ia cari-cari tengah duduk di atas lantai lorong rumah sakit dengan keadaan sedikit mengenaskan (?)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Mikey!" panggil Draken ketika netranya melihat seorang yang sedari tadi ia cari-cari tengah duduk di atas lantai lorong rumah sakit dengan keadaan sedikit mengenaskan (?).

Merasa ada seseorang yang memanggilnya, Sano Manjirou atau yang kerap di panggil Mikey menoleh ke sumber suara. Mengangkat kepalanya yang tadi sempat ia tenggelamkan diantara kedua lutut kaki. "Kenchin..." panggilnya lirih.

Draken berjalan mendekati Mikey, ia ikut duduk di samping pemuda itu. Samar-samar Draken mendengar Mikey yang bergumam 'Aku takut.'

"Istri mu akan baik-baik saja," ucap Draken berusaha menenangkan Mikey.

Setelah Draken mengucapkan kalimat tersebut, terdengar suara tangisan bayi dari dalam ruang persalinan istri Mikey, Sano [Name].

Mikey menoleh ke arah Draken, ia tersenyum sekilas. Kemudian ia berdiri—di susul oleh Draken yang juga ikut berdiri.

"Sekarang kau sudah resmi menjadi seorang ayah, Mikey!" seru Draken.

"Bukan ayah," ucap Mikey, berjalan meninggalkan Draken. Salah satu tangannya ia masukkan ke dalam kantong celana. Mikey kembali menoleh ke arah Draken yang berada di belakangnya. "Papa!" lanjutnya diiringi senyum simpul.

Draken menggelengkan kepalanya. "Terserahmu saja."

Mikey sedikit tertawa dan melanjutkan langkah kaki nya menuju kamar mandi untuk mencuci muka. "Aku tidak mau anakku tahu jika Papa nya baru saja menangis."

"Apa benar itu anakku?" tanya Mikey setelah masuk ke dalam ruang inap [Name]

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Apa benar itu anakku?" tanya Mikey setelah masuk ke dalam ruang inap [Name].

"Anaknya Chifuyu," jawab [Name] sedikit kesal. Jelas-jelas Mikey adalah suaminya, dan [Name] juga merupakan wanita yang baik-baik, tentu saja bayi tersebut adalah anaknya dengan Mikey.

Karena menyadari tatapan mematikan dari sang suami, [Name] dengan susah payah menelan ludahnya karena merasa takut. "Bercanda."

"Ne ne apa kau mau punya adik?" Pertanyaan yang baru saja Mikey lontarkan kepada sang anak yang usianya bahkan belum genap satu jam di dunia itu membuat [Name] tekejut.

Tak hanya [Name], Draken, Emma, Takemichi, Hina, Chifuyu, Baji, Mitsuya, dan beberapa anggota Touman lain yang datang menjenguk [Name] juga sweatdrop mendengar ucapan sang ketua.

Atau lebih tepatnya mantan ketua, karena saat ini Touman sudah tidak ada. Dan Mikey hidup layaknya pria dewasa pada umumnya, bekerja.

"Mikey bodoh!" celetuk [Name].

Mikey menoleh ke arah [Name] dengan salah satu alis yang terangkat. "Siapa Mikey?"

[Name] memutar bola matanya. "Manjiro bodoh!"

"Bercanda." Sepertinya Mikey balas dendam.

Sinar matahari meringsek masuk melalui celah-celah ventilasi. [Name] menatap kosong langit-langit rumah sakit, tak tahu harus melakukan hal apa. Jika bisa, [Name] ingin tidur seperti yang Mikey lakukan saat ini.

Orang-orang yang tadi menjenguknya sudah pulang sekitar 15 menit lalu. Saat ini, di ruangan tersebut hanya ada sepasang suami istri yang baru saja dikaruniai seorang bayi laki-laki, dengan sang suami dan anak yang sama-sama tertidur pulas.

[Name] ingin membangunkannya, namun melihat wajah polos Mikey membuat hati [Name] tak tega jika harus menganggu tidur pulas nya.

Arah pandangan [Name] berganti menatap bayi laki-laki yang berada di dalam keranjang bayi di sampingnya, lantas ia menyunggingkan senyum simpul. [Name] menatapnya lekat, sampai ia tidak menyadari jika Mikey sudah bangun.

"Terimakasih sudah membuatku benar-benar menjadi seorang Papa," ucap Mikey tepat di telinga wanitanya, disusul dengan kecupan singkat di dahi.

---
Tokyo Revengers © Ken Wakui
17/05/2021

𝐀𝐍𝐈𝐌𝐄 𝐗 𝐑𝐄𝐀𝐃𝐄𝐑 !! Where stories live. Discover now