𝟎𝟒𝟑. ran haitani - braid

9.3K 1.3K 425
                                    

Ran Haitani x Reader!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ran Haitani x Reader!

Tokyo Revengers © Ken Wakui

-~-

"Ran, sini." [Name] menepuk kursi sebelahnya, menyuruh Ran duduk di sana. Gadis itu memiliki hobi mengepang rambut Ran.

[Name] tengah berada di rumah keluarga Haitani. Hal itu sudah sering ia lakukan sejak kecil, mengingat jika rumah mereka bersebelahan. Berbeda dengan dulu yang hanya bermain-main, sekarang maksud dan tujuan [Name] pergi ke rumah Haitani adalah untuk mengerjakan tugas.

Kok orang-orang bisa punya tetangga cogan, bukan bocil epep??

Ran menurut saja apa yang baru saja dikatakan [Name].

[Name] langsung mengambil beberapa helai rambut panjang Ran, kemudian mengepangnya. "Rambutku kalah panjang." Ucapnya disusul tawa kecil.

"Besok jadi pergi?" Ran bertanya, mengingatkan jika esok hari [Name] memang akan pergi mengunjungi neneknya di luar negeri.

[Name] mengangguk, walaupun Ran tidak melihatnya karena laki-laki itu duduk membelakangi sang gadis. Jari lentik [Name] masih sibuk mengepang rambut panjang Ran. "Aku hanya pergi seminggu, jadi berhenti bertingkah seolah aku akan pergi selamanya."

Rindou yang niat awalnya mengambil minum di kulkas justru melihat pemandangan tak mengenakkan itu. "Gak tau, gak liat, blur."

Menyadari jika adiknya berada tak jauh dari tempat ia duduk, Ran melempar buku tulis ke arahnya. "Jangan menganggu ku."

"Selesai!" [Name] berseru sembari menatap rambut Ran yang sudah ia kepang. "Punya mu sekalian tidak, Rin?" Tanya [Name], menolehkan kepala ke arah Rindou yang masih berdiri di dekat kulkas.

"Iy--" Menyadari tatapan aneh dari sang kakak, Rindou jadi menelan lagi kata yang hampir keluar dari mulutnya. "--eh tidak usah, iya, tidak usah."

[Name] tertawa pelan, mengemasi buku-buku dan alat tulisnya. "Kalau begitu, aku pulang."

Ran beranjak, berniat mengantar [Name] sampai depan rumah. Tetapi yang terjadi justru Ran mengantarkan [Name] hingga depan rumah keluarga [Last Name]. Hanya berjarak beberapa meter dari rumahnya.

"Jaga diri baik-baik." Ran memeluk tubuh mungil [Name], mendekapnya erat. Padahal sudah [Name] bilang jika ia hanya pergi selama satu minggu.

[Name] menyunggingkan senyum. "Setelah sampai rumah nenek, aku janji akan langsung menelpon mu."

"Ku tunggu!"

***

Yang Ran lakukan sejak tiga hari lalu hanyalah menunggu ponselnya berdering. Tidak sabar mendengar suara gadis itu walaupun hanya lewat telepon. Ran duduk termenung, kemudian melempar ponselnya sembarang arah.

Rindou yang sudah lelah melihat sang kakak terus seperti itu, berjalan mendekatinya. Menarik kerah baju secara paksa hingga Ran berdiri.

"[Name] sudah mati!!"

Kalimat itu sudah berulang kali Ran dengar, tetapi ia belum bisa menerimanya. Atau tidak akan pernah menerima fakta bahwa gadis yang ia sukai sudah pergi meninggalkannya. Tidak percaya jika [Name] menjadi salah satu korban pesawat jatuh.

"Diam," Ran berucap lirih, memungut ponselnya yang sempat ia lempar tadi--sepertinya sudah mati. "[Name] sudah berjanji akan menelpon ku."

Gadis itu tidak menepati janjinya.

"Sampai kapanpun, [Name] tidak akan menelpon mu." Ucap Rindou. Sama seperti Ran, Rindou juga merasa sedih dan kehilangan, laki-laki itu sudah menganggap [Name] sebagai kakaknya juga. Bedanya, Rindou masih waras.

"Sudah ku bilang diam!" Ran mendorong tubuh Rindou dengan keras. Memukul wajahnya hingga lebam dan sedikit darah segar muncul di ujung bibir.

Meninggalkan adiknya yang masih tersungkur di sudut ruangan, Ran berjalan mengambil gunting untuk memotong rambut panjangnya. Selama ini, Ran memanjangkan rambutnya karena [Name] menyukai hal itu.

"[Name]..."

---
14 agustus 2021

𝐀𝐍𝐈𝐌𝐄 𝐗 𝐑𝐄𝐀𝐃𝐄𝐑 !! Where stories live. Discover now