Kedua orang tua [Name] lembur kerja dan kemungkinan akan pulang besok pagi. Karena itu saat ini, [Name] hanya di rumah bersama dengan Rintarou, Atsumu, dan juga Osamu. Tentu saja ada seorang asisten rumah tangga juga.
Mana mau seorang [Full Name] di rumah hanya bersama dengan tiga laki-laki berhati sangat mulia, bahkan saking mulia nya sampai membuat [Name] hampir darah tinggi. Ralat! Hanya dua orang yang menjadi obat darah rendah.
Sudah menjadi kebiasaan Rintarou, Atsumu, dan juga Osamu datang ke rumah [Name] malam-malam seperti ini. Entah alasan masing-masing mereka kenapa dibiarkan keluyuran malam-malam oleh orang tuanya.
"Ruang penyimpanan ku habis anj-" Ucap Rintarou disertai dengan umpatan dibelakangnya, namun tidak ia lanjutkan agar tetap terlihat seperti anak baik-baik.
[Name] berjalan ke arah Rintarou sembari membawa snack kesukaannya dan juga susu kotak. "Mangkanya hapus aib ku." [Name] duduk di sebelah Rintarou dan mulai memakan snack nya.
Atsumu dan Osamu sedang menonton film horor dari laptop [Name]. Walaupun penakut, gadis itu gemar menonton dan mengoleksi film horor. Atsumu terlihat sesekali menutup matanya menggunakan bantal, sedangkan Osamu hanya datar menanggapi hal tersebut.
Rintarou sendiri sedang aktif di twitter, apalagi kalau bukan untuk mencari teh tumpah baru. Saat ia tengah asik-asiknya membaca cuitan twitter dari salah satu mutualan nya, notifikasi ruang penyimpanan habis membuat pria itu merasa sedikit kesal, sedikit lebih kesal.
"Oh tentu tidak!" Seru Rintarou dan merebut snack milik [Name]. "Foto-foto mu terlalu lucu, aku tidak tega menghapusnya."
[Name] melempar bantal sofa tepat ke wajah Rintarou. "Alay."
"Siapa peduli," Rintarou beranjak dari sofa. Menghampiri Atsumu dan juga Osamu. "Main yuk njir!"
"ToD?" Saran Atsumu sembari mematikan laptop [Name] karena film horor yang ia tonton sudah selesai.
"Ikut!" [Name] duduk di samping Osamu, tetapi langsung ditarik oleh Rintarou agar duduk disampingnya. Padahal mereka berdua tidak pacaran, tapi terlihat jelas jika Rintarou menyukai [Name].
[Name] adalah gadis yang tidak peka. Ia sama sekali tidak menyadari jika jelas-jelas Rintarou menyukainya.
"Tantangan pergi ke rumah kosong sebelah aja mau nggak? Kita masuk lewat pintu depan, dan keluar lewat pintu belakang. Siapa yang keluar dulu, dia yang menang." Ide konyol seorang Miya Atsumu.
Osamu dan [Name] menatapnya tak percaya, sedangkan Rintarou justru malah terlihat senang. Rintarou bisa mengambil kesempatan dalam kesempitan. Ia memikirkan jika [Name] ketakutan dan berakhir memeluk tubuhnya. /skip pikiran suna konslet.
"Kalau itu sih tidak jadi ikut." [Name] seperti hendak ke kamar nya, namun pergelangan tangannya ditahan oleh tangan seorang yang tak lain adalah tangan milik Suna Rintarou.
"Karena kalau sendiri-sendiri pasti bocah ini tidak berani, jadi berdua oke?" Ucap Rintarou sembari menunjuk ke arah [Name].
"Hilih modus." Atsumu melempar bantal ke wajah Rintarou.
Dua kali wajah tampan Rintarou dicium bantal.
"Terserah, yang penting aku tidak berdua dengan anak pungut dari got," Ucap Osamu. "Kita san kira-kira mau ngga ya?."
"Aku sama Samu deh!" [Name] hendak mendekati Osamu namun Rintarou kembali menahannya.
"Lu sama gua, Rintarou ganteng nggak nerima penolakan, anggap aja ini lagi di dunia oren."
-
Mereka berempat berjalan ke rumah kosong yang tak jauh dari rumah [Name]. Rintarou sudah izin kepada asisten rumah keluarga [Last Name] untuk keluar rumah sebentar.
"Rin... pulang." Rengek [Name]. Ia terus berjalan sambil berpegangan pada lengan baju pria yang menjabat sebagai admin lambe turah versi gepeng itu.g
"Hantu rl beda sama Hanako-kun atau Gin."
"Sunaaaa!!!"
"Rintarou!?"
"Pulang!!"
"Mau disogok apa?"
"Aib nya Kita san?"
"Sun!"
"Rin!"
Rintarou menghentikan langkah kakinya, berbalik menghadap ke arah [Name].
Atsumu dan Osamu sudah berjalan terlebih dahulu. Bahkan dua anak kembar itu sudah tidak terlihat karena berjalan belok masuk ke gang tempat rumah kosong yang akan menjadi tempat dare laknat.
Rintarou menoleh ke sekeliling, memastikan tidak ada seorang pun yang akan melihatnya ketika ia-
CUP
-mencium [Name].
"Diam." Satu kata yang keluar dari mulut Rintarou setelah melepas ciuman tersebut membuat [Name] benar-benar diam mematung. Tubuh [Name] seperti baru saja tersengat listrik. First kiss nya telah diambil oleh seorang Suna Rintarou.
"Tidak ada hantu."
[Name] mengangguk dan kembali berjalan ke arah rumah kosong. Berbeda dengan tadi, sekarang [Name] berjalan di samping Rintarou dengan tangan Rintarou yang merangkul pundaknya.
Omake-!
"Rin takut!"
"Pintu keluarnya dimana?"
"Kalau berhasil keluar, fiks kita anprend!!"
"Rin!!"
"Rinnnn?!?!"
"Apa aku harus mencium mu lagi agar mulutmu itu diam?"
