"Lihat tuh Nishinoya sama Kiyoko senpai!" Kata Yeen-temenmu sambil menunjuk ke arah Nishinoya yang tengah berjalan berdua bersama Kiyoko ke arah kantin.
"Haha." Tawa [Name] hambar. Walaupun [Name] memang menyukai Nishinoya, tetapi jika Nishinoya lebih menyukai Kiyoko Shimizu, [Name] hanya bisa mengikhlaskannya.
"Bukannya kau menyukai Nishinoya?" Tanya Yukie.
"Aku dan Yuu itu sudah berteman sejak kecil. Aku juga sudah menganggap Yuu sebagai kakak sendiri. Jadi tidak mungkin jika tiba-tiba aku bilang bahwa aku menyukai nya." Kata [Name] panjang lebar.
-
Bel istirahat berbunyi. [Name] yang kebetulan tidak membawa bekal itupun beranjak dari kursinya dan mendekat ke arah salah satu temannya untuk pergi ke kantin. Biasanya [Name] akan mengajak Nishinoya, namun kali ini ia tak mengajaknya karena [Name] harus cepat-cepat move on.
Move on sebelum jadian.
Tanpa mengucap sepatah katapun, [Name] menarik tangan Yukie dan membawanya ke kantin. Nishinoya yang melihat hal itupun hanya mengernyit tak paham dengan tingkah laku [Name] yang sedikit berubah.
Hal seperti itu terus berlanjut hingga sepekan. Nishinoya sudah tak tahan lagi jika [Name] terus-terusan menjauhinya tanpa alasan yang jelas(?).
_
"[Name]?" Panggil Nishinoya.
Saat ini [Name] tengah memberi makan ikan di kolam yang berada di taman. Hal itu sudah menjadi kebiasaan [Name] ketika ia merasa bosan. Nishinoya juga sudah tahu hal itu, jadi jika [Name] tidak ada di rumahnya, sudah dipastikan [Name] berada di taman.
Sebenarnya Nishinoya ingin mengajak [Name] pergi membeli kado untuk Kiyoko yang 3 hari lagi ulang tahun. Nishinoya tidak tahu hal apa yang disukai perempuan, jadi ia memutuskan untuk bertanya kepada [Name].
"Hn," Gumam [Name] masih dengan atensinya yang menatap ke arah puluhan ikan di kolam.
"Mau jalan-jalan denganku?-" Pertanyaan Nishinoya membuat mata [Name] berbinar, namun setelah pria itu melanjutkan ucapannya, wajah [Name] langsung datar kembali. "-sekalian temani aku membeli kado untuk Kiyoko senpai, aku tak tahu hal apa yang perempuan suka."
[Name] mengambil tasnya yang sempat ia taruh dipinggiran kolam. "Maaf Yuu, aku lupa memberi makan kucing ku sejak pagi tadi."
"Kenapa akhir-akhir ini kau seperti menjauh dari ku?" Tanya Nishinoya.
[Name] menggelengkan kepalanya, kemudian menoleh ke arah Nishinoya dan tersenyum simpul. "Aku pulang dulu."
"Tu-tunggu!" Nishinoya menahan pergelangan tangan [Name].
[Name] menatap Nishinoya. Semakin dekat dengan Nishinoya membuat [Name] malah semakin cemburu. Sadar jika walaupun ia yang dekat dengan Nishinoya, namun Nishinoya menyukai perempuan lain.
"Cepat kembali menjadi [Name] yang dulu ku kenal,"
Mendengar hal tersebut membuat [Name] tidak bisa menahan air matanya lagi. [Name] mendekat ke arah Nishinoya, kemudian memeluknya dan menumpahkan air matanya di pundak Nishinoya.
Nishinoya yang bingung dengan tingkah [Name], hanya diam mematung. Tangannya terulur untuk mengelus rambut milik [Name].
"Padahal aku sudah berjanji dengan diri sendiri bahwa aku tak akan menyukai mu, tapi kenapa aku selalu saja cemburu saat melihatmu dengan Kiyoko senpai?"
Nishinoya menjauhkan tubuh [Name] dari nya. Kemudian menyeka air mata [Name]. "Apa kau berpikir jika aku menyukai Kiyoko?"
"Bukankah memang seperti itu?"
"Kiyoko senpai sudah menjadi manager yang baik, karena itu aku juga harus baik dengannya, bukan berarti aku menyukainya," Kata Nishinoya. "Karena ada perempuan lain yang kusukai."
"..."
"Aku menyukai perempuan yang baru saja menangis di pundak ku."
🌚
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
