Ten

51.4K 5.6K 78
                                    

Pagi hari ini, gadis itu sudah siap dengan seragam putih abu miliknya. Setelah dua hari tidak masuk sekolah, ia akhirnya sembuh. Sebenarnya alasan gadis itu kembali masuk sekolah juga adalah supaya pemuda yang bernama Falco itu berhenti membolos hanya untuk menemaninya.

Penampilan Avellyn kini sudah kembali seperti semula, tak ada kacamata dan baju kebesaran miliknya. Membuat Falco yang tengah duduk di meja makan menatapnya dengan lekat.

"Udah main-mainnya?" tanya pemuda itu dibalas dengusan sebal.

"Gue ga main-main Fal" jawabnya sabar.

Kedua orangtua Avellyn yang menatapnya hanya terkekeh pelan melihat interaksi mereka, setelahnya sarapan dilaksanakan dengan tenang. Tak lama mereka segera berpamitan untuk berangkat ke sekolah.

"Padahal lo lucu waktu pake kacamata" ujar pemuda tampan itu sambil berjalan kearah motor miliknya.

"Nyenye"

Gadis itu segera memakai helmnya sendiri sebelum tangan Falco yang bergerak untuk memakaikan helm itu padanya, pemuda itu terkekeh pelan "Santai dong cantik" ujarnya sambil mencubit hidung Avellyn gemas.

"Lo jadi orang cuek aja bisa ga?"

"Lo mau gue kayak gitu?"

Avellyn mengangguk yakin, karena ia sedikit kewalahan dengan sifat Falco yang seperti ini.

"Tapi gue ga mau" ujarnya membuat Avellyn menggerutu kesal.

Pemuda itu langsung menaiki motor hitamnya dan memakai helm miliknya "Naik" titahnya, Avellyn langsung menurutinya. Motor itu langsung melaju dengan kecepatan sedang menuju sekolah mereka.

Setelah memasuki gerbang, seperti biasa semua orang penatap mereka dengan tatapan kagum. Terlebih penampilan Avellyn yang tiba-tiba berubah membuat mereka terkejut bukan main.

"Ga usah deket-deket gue" ujar Avellyn saat Falco baru saja ingin merangkul bahunya.

"Terus gue harus deket-deket sama siapa?"

Avellyn menunjuk salah satu siswi yang tak jauh dari mereka dengan asal, Falco langsung mengangguk. Ia berjalan mendekati siswi itu sambil melebarkan kedua tangannya, bergaya seolah ia ingin memeluk siswi itu.

Saat menyadari Falco yang sudah tak ada di dekatnya, Avellyn menoleh. Matanya melotot tajam, gadis itu segera menarik kerah pemuda tampan itu dengan jarinya.

"Anak orang anjir! Jangan main asal peluk"

Gadis itu membawa Falco menjauh, sedangkan gadis yang hampir Falco peluk sudah menampilkan wajah malu-malunya. Avellyn kembali menggiring pemuda tampan itu berjalan.

"Kan lo yang suruh tadi"

"Ya itu bercanda, anak hewan!"

Falco langsung mengangguk "Gue juga bercanda" ujarnya santai.

"Bercanda nenek lo! Hampir aja beneran lo peluk tuh cewe"

"Yaudah lo aja yang gue peluk" dengan santai pemuda itu memeluk leher Avellyn dari belakang, membuat langkah Avellyn terhenti seketika.

Gadis itu menatap kesekelilingnya yang kini semua mata tertuju pada mereka, terdengar juga bisikan tentang dirinya dan Falco yang membuat ia menggeram kesal.

"Ini di sekolah Fal, jangan aneh-aneh"

"Berarti kalo diluar sekolah boleh?"

Tanpa babibu Avellyn menggigit lengan Falco membuat pelukan pemuda itu merenggang, dengan cepat gadis itu mengeluarkan dirinya dari pelukan Falco dan berlari meninggalkan pemuda tampan itu.

I Became the girlfriend of an Antagonist [END]Onde as histórias ganham vida. Descobre agora