One : Begin

141K 9.5K 317
                                    

Aku adalah seorang mahasiswi biasa yang menjalani kehidupan biasa, menjadi mahasiswi kupu-kupu adalah kebiasaanku. Semuanya terasa membosankan disaat aku sedang tidak memiliki ambisi untuk satu hal apapun. Hingga pada akhirnya aku memilih untuk menjadi seorang pembaca novel di saat aku merasa bosan.

Memang harus ku akui bahwa membaca novel menjadi rutinitasku setiap hari, tak apa kan? Hitung-hitung aku sekalian belajar, maksudku belajar berimajinasi hehe.

Hari ini aku pulang larut, tugas kelompok membuatku harus pulang lebih lama dari biasanya. Waktu sudah menujukkan pukul delapan malam, dan sekarang aku tengah berjalan sendirian.

Ya, aku akui aku ini penakut!

Tapi, maksudku bukan takut dengan hal-hal gaib seperti makhluk halus. Namun aku lebih takut kepada manusia yang menjelma seperti setan! Contohnya seperti psikopat gila atau hal lainnya.

Gang sempit yang akan aku lewati saat ini membuatku teringat pada sebuah novel yang baru saja tamat kubaca. Aku teringat pada sosok 'Falco' seorang tokoh antagonis pria yang memiliki sifat gila dan sadis.

Sekaligus orang yang aku takuti dan aku benci! Yang benar saja, setelah tokoh antagonis wanita hilang dia malah datang dan kembali mengusik tokoh utama wanita! Ia juga bahkan dengan tega memutuskan hubungannya dengan kekasihnya disaat perayaan satu bulan hubungan mereka, dan setelah itu juga ia membunuh mantan kekasihnya dengan sadis hanya karena kakinya tak sengaja terinjak oleh gadis itu!

Burung falcon sialan! Jika ada di hadapanku sudah ku pukul wajah sok tampannya dengan sangat keras!

Tokoh itu semakin membuatku kesal saat ia membunuh sang pemeran utama wanita diakhir cerita, tentu saja karena cintanya tak terbalaskan. Ekspetasi happy ending ku hancur sudah olehnya!

Melupakan hal itu, aku segera sedikit berlari melewati gang sempit yang gelap itu. Dan sampai akhirnya aku sampai di dalam rumahku, tak ada siapapun disini. Kedua orangtuaku berkerja hingga larut membuatku jarang sekali bertemu mereka, mereka hanya memberiku uang untuk kebutuhanku setelahnya kembali sibuk bekerja.

Mungkin akibat terlalu lama ditinggalkan, aku sudah merasa seperti tinggal sendirian di rumah besar ini.

Aku melangkahkan kaki ku dengan malas menaiki tangga, saat sudah sampai di dalam kamarku langsung saja aku membaringkan tubuhku disana. Lampu kamarku mati, hanya cahaya dari luar jendela yang masuk kedalam ruangan.

"Apa tuh?" gumamku saat melihat sekelebat bayangan hitam kecil yang lewat.

Saat ku pertajam pandanganku ternyata itu adalah seekor tikus! Langsung saja karena reflek aku melemparkan bantalku ke makhluk menggelikan itu, namun ternyata malah mengenai cermin dan membuat cermin itu terjatuh lalu pecah.

Sial, tikus itu malah berlari kearahku!

Dengan panik aku berlari turun dari ranjang karena takut tikus itu memanjat.

"Barbar banget nih tikus! Bukannya kabur malah ngedeketin gue!"

Saat aku berlari tak sengaja kakiku menginjak pecahan kaca itu, aku tak melihatnya karena kondisi kamarku masih gelap. Kaki ku sangat sakit, aku merasakan cairan keluar dari kulit kakiku. Pasti berdarah.

Karena kesakitan, tubuhku oleng hingga kepalaku terbentur meja. Pandanganku langsung buram dan kepalaku terasa sangat sakit, ini sangat buruk apalagi kepalaku pasti bocor.

"Apes banget gue!"

Tubuhku mulai lemas dan pandanganku menggelap, ada apa ini? Aku tak akan mati konyol begini kan? Tidak, aku belum siap untuk mati. Pacaran saja belum pernah!

Namun aku tak bisa menahan semua rasa sakit yang kudapatkan, hingga akhirnya kesadaranku mulai hilang. Aku hanya berharap aku tak mati kehabisan darah, apalagi mati karena tubuhku dimakan oleh tikus yang akan balas dendam padaku!

I Became the girlfriend of an Antagonist [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang