Hari-hari yang terus berlalu tidak akan memberitahu ke mana hidup dan hati ini berlabuh. Semua adalah rahasia, dan rahasia hanya akan terbuka jika hari sudah berlalu.
Days Gone By; kelima dokter yang tidak tahu bagaimana kehidupan mereka hingga sat...
Chapter ini bakal nyeritaan secara rinci chapter 11: Begining of all. Di bagian terakhir chap 11 kan Dokter Kim Seokjin mau nyeritain tentang lima sekawan dari perspektif teman kampus dan rekan sesama dokter.
Kalau lupa bisa dibaca ulang ya.
Hope you guys like it!
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Beginning of all
"So, mari kita mulai." Dokter Kim kemudian menatap satu per satu residen di hadapannya. "Jadi, siapa yang pertama?"
"Dokter Yoon Dowoon!" seru Yeoreum.
"Dokter Park Sungjin!" seru Yeonju tidak kalah lantang.
Ryujin yang sedang menyesap minumannya tercengang melihat dua dokter perempuan saling berteriak menyebut dokter senior masing-masing.
"Terserah Dokter Kim saja," kata Ryujin akhirnya.
Perkataan Ryujin dihadiahi tatapan tajam Yeonju dan begitu pula residen EM juga menatapnya kesal. Sedangkan yang ditatap tampak tak peduli.
"Oke. Pertama, kita bicara tentang teman seangkatanku. Park Jaehyung dari kardiotoraks. Kalian tahu dia 'kan?" tanya Dokter Kim. "Pria tinggi berkacamata."
"Aku tahu," ujar Ryujin seraya mengangguk.
"Dokter itu selalu bersama dengan Dokter Park."
Yeonju mengangguk mendengar Dokter Kim memberi detail pria tinggi berkacamata.
"Tentu saja aku tahu. Beberapa kali aku menyapanya di ER," kata Yeoreum. Bidangnya mengharuskan bertemu berbagai macam dokter dari departemen lain jadi tidak heran.
Dokter Kim kemudian melanjutkan, "Sebagai rekan sesama dokter, Jaehyung sangat, sangat hebat dan kompeten. Kemampuan bedahnya tidak perlu ditanyakan lagi. Dia seperti dewa yang bisa menghidupkan pasiennya lagi," ungkapnya.
"Tapi untuk kepribadiannya, dia sedikit ... bagaimana aku menjelaskannya?" Dokter Kim mengusap dagunya sejenak. "Bukan kasar tapi dia terlihat tidak peduli tapi juga peduli. Kalian tahu maksudku?"
"Seperti tsundere?" tebak Ryujin.
Dokter Kim menjentikkan jarinya. "Bingo! Seperti tsundere. Kalian juga tahu caranya berbicara 'kan? Singkat, jelas dan padat. Sangat to the point. Kalian tidak bisa bertele-tele dengannya."
Ketiga residen saling mengangguk. Mereka membenarkan perkataan Dokter Kim. Terutama Yeoreum karena ia yang lebih sering bertemu dokter satu itu. Memang dari caranya berbicara sangat menggambarkan apa yang Dokter Kim ceritakan. Sangat hemat berbicara.
