06: Little story

222 84 26
                                    

Suara keramaian mengisi penuh sebuah ruang terbuka dengan banyak meja dan kursi.

Wonpil sedang mengantri di kantin rumah sakit. Jam makan siang sudah berbunyi sejak lima menit yang lalu jadi kantin tampak penuh dengan para perawat dan dokter yang ingin mengisi energi.

Menu hari ini cukup membuat nafsu makan Wonpil naik. Daging sapi iris, kimchi, sup pangsit dan ada juga beberapa potong anggur. Sambil membawa nampan makanannya, Wonpil sibuk menatap sekitar untuk mencari meja kosong. Agak sulit menemukannya karena hari ini lebih ramai dari biasanya.

Setelah beberapa menit, akhirnya Wonpil berhasil menemukan meja yang sudah ditinggal pemiliknya. Ia segera mendudukkan pantatnya di sana dan mulai menyantap makanannya.

Di antara manusia-manusia di sini, Wonpil tampak yang paling menyedihkan. Duduk sendirian di kursi yang muat empat orang. Lagipula, kalau pun Wonpil menelpon teman-temannya, pasti tidak ada yang menjawab karena memang mereka sesibuk itu. Tidak lama setelah suapan pertama, ia mendengar bunyi kursi ditarik.

"Thanks."

"Thank you, Pil."

"Terima kasih, hyung."

Wonpil menengadah, menatap tiga orang yang baru saja datang. Seingatnya, ia tidak memberi tahu siapa pun bahwa dirinya di kantin.

"Kenapa kalian tahu aku di sini?" tanya Wonpil bingung.

"Bagaimana tidak? Kau tampak seperti orang linglung saat mencari tempat duduk. Yang kau lakukan hanya berjalan-jalan hingga menemukan tempat kosong," ujar Jae.

"Sangat Wonpil," kata Sungjin menambahkan.

Sejak Jae, Sungjin, dan Dowoon menunjukkan batang hidungnya di kantin, mereka tahu jelas yang mana Kim Wonpil di antara lautan manusia di sini. Kesana-kemari mencari tempat duduk tapi direbut orang lain, lalu berkeliaran lagi mencari tempat sampai akhirnya dapat yang kosong.

Wonpil akui tadi dirinya sempat bingung harus duduk di mana. Malah tadi ada pikiran untuk makan di ruangannya saja, tapi sayangnya nampan ini tidak boleh keluar dari area kantin. Dan kenapa pula orang-orang ini tumben makan di kantin? Padahal biasanya jadwal operasi Sungjin suka bentrok dengan jam makan siang, sedangkan Jae jarang makan dan Dowoon pasti lebih memilih nongkrong di PICU dari pada di kantin, dan juga Brian—tunggu di mana pria itu?

"Brian hyung ke mana?" tanya Wonpil setelah menyadari ada satu orang yang tidak terlihat batang hidungnya.

"Sedang istirahat. Katanya, dari kemarin ER penuh," ujar Dowoon. Tadi ia sempat mengajak Brian makan bersama tapi pria itu menolak dan lebih memilih terbang ke alam mimpi. Kemarin ER super sibuk, sampai malam pun Brian masih harus memantau pasien dan harus selalu stand by di ER.

"Oh ya, Woon. Bagaimana dengan apartemenmu? Kau jadi merenovasinya?" tanya Wonpil.

"Ya. Aku berencana untuk mengganti wallpaper kamar tidur dan ruang tengah. Dua tempat itu membuatku merasa tinggal di rumah tua."

Rencananya Dowoon memang akan merenovasi unitnya tapi hanya bagian ruang tamu dan kamar tidurnya. Apartemen yang sudah ditinggalinya selama 3 tahun itu mulai menunjukkan tanda-tanda minta diperbaiki. Mulai dari wallpaper yang mengusam, dinding yang retak, sampai pemanas yang kadang berfungsi dan kadang tidak.

Days Gone ByWhere stories live. Discover now