34: Let You Go

33 3 0
                                    

Disarankan baca sambil denger ost sad kdrama
Aku nyess pas nulis😞

—————————-

Dowoon menggeleng setelah melihat langsung kondisi teman seruangannya. Pipi pria yang berstatus pasien itu terlihat sedikit menirus, mukanya pucat, dan bibirnya juga kering. Dowoon tidak menyangka jika putus cinta akan terlihat semengerikan ini.

"Sudah berapa hari dia tidak makan?"

Sungjin menyadari perubahan pipi Brian yang tadinya berisi kini tampak lebih kecil.

"Dia bukan putus cinta, dia sedang mencoba bunuh diri," ujar Wonpil ketus.

Satu-satunya yang tidak menghakimi Brian adalah si tertua dari mereka. Jae menjatuhkan pantatnya di kursi yang disediakan di sebelah ranjang.

"Kalian tidak tahu rasanya ditinggal pergi ya?" katanya tanpa melirik wajah tiga orang dibelakangnya.

Jae menyentuh dahi Brian, rasanya hangat. Selain kelelahan dan kurang asupan ternyata ia juga mengalami demam. Betapa komplitnya penderitaan pria ini.

"Dia dan Minyoung sudah bersama sedari kita masih menjadi mahasiswa 'kan? Dalam rentang waktu itu kurasa mereka bisa saja menikah dan memiliki anak. Instead, one of them just leave."

"Tumben pengertian."

Sungjin mendekat ke sisi ranjang. Sama seperti Dowoon, ia miris melihat kondisi temannya. Brian dan ia dikenal sebagai pemakan andal tapi Brian malah pingsan karena belum makan dua hari, ironis.

"Percayalah, aku juga tidak tahu kenapa begini. Sudah dua kali aku begini."

Pria berkacamata satu itu memutar kembali suatu peristiwa yang tak jauh berbeda dari situasinya sekarang. Memberi petuah layaknya seorang ahli padahal ia hanya pemula.

"Kenapa kalian tidak mengajaknya bermain band?" tanya Jae.

"Lihat siapa yang bicara."

Nada penuh ketus keluar dari mulut dokter badut anak-anak. Dowoon mengangkat alis serta menyipitkan matanya, bermaksud mencibir. Wonpil melihat wajah Dowoon. Pasti ada sesuatu yang terjadi antara pria itu dengan pria berkacamata di sana.

"Jangan memulainya, Yoon Dowoon. Aku serius. Siapa tahu dia memang bisa teralihkan kalau bermain band."

"Hyung belum lihat apa yang dia lakukan kemarin."

Suara Wonpil semakin mengecil. Tangannya kembali terasa kaku merasakan beberapa menit menekan tuts keyboard.

"Dua jam bernyanyi lagu yang sama," ujar Sungjin menambahkan.

Jae hampir tertawa namun melirik kembali ke pasien di sebelahnya membuat wajahnya kembali serius. "Lalu kalian diam saja?"

"Memangnya hyung mau melihat pria dewasa menangis?" kata Dowoon sambil mengernyit geli.

"He cried?"

Kali ini Jae tertawa.

"Kalian pasti tersiksa membuatnya berhenti menangis."

Tangannya mengusap kecil ujung mata yang berair.

"Sangat. Aku rasa anak kecil lebih mudah dirawat dibanding orang dewasa. Orang dewasa terlalu keras kepala."

Jika menyangkut sesuatu yang disukainya, Brian akan berubah menjadi sosok kepala batu. Semua hal yang dilakukan teman-temannya tidak akan ada yang berhasil kecuali Brian harus sadar sendiri untuk berbuat sesuatu.

Days Gone ByWhere stories live. Discover now