47. Kill Me!

11.3K 1.6K 95
                                    

⚠t⚠y⚠p⚠o⚠

































Seminggu telah berlalu semenjak Jaemin dan Haechan mengusir sahabat dan keluarga Jeno. Selama seminggu itu, Jaemin hanya bisa berdiam di rumah. Penjagaan diperluas oleh Johnny sampai penghujung jalan utama menuju mansionnya

Hari ini, hari dimana interview Haechan dan Jaemin dilaksanakan. Walaupun hanya formalitas, tapi mereka berdua tetap mempersiapkan diri dengan sebaik mungkin. Dengan ditemani seorang supir sekaligus bodyguard yang dikerahkan Johnny, mereka menuju universitas baru mereka

"Jaem, Han terus mengirim pesan di semua sns ku. Sepertinya mereka akan pulang. Kita bisa tenang mulai sekarang" Haechan mengangkat ponselnya, menampilkan deretan pesan dari Han yang berisi banyak sekali emoji menangis. Han juga mengatakan kalau hari ini adalah hari mereka kembali ke Korea

"Baguslah kalau begitu. Tapi 'Chan, lebih baik kau balas saja pesan dari Han. Kasihan, lihatlah semua emoji menangis itu. Katakan, sebenarnya aku juga merindukannya" Haechan mengangguk semangat. Setelah lebih dari dua bulan lamanya dia menganggurkan semua media sosialnya, akhirnya Jaemin mengizinkan Haechan untuk kembali menggunakannya

"Oh iya 'Jaem. Setelah interview, tunggu aku di kafe yah. Jadwal ku kan setelah dirimu, daripada kau menunggu ku di depan ruangan, lebih baik kau makan saja di kafe nanti aku menyusul. Kulihat review salah satu kafe di depan kampus, semua mengatakan makanannya enak. Sudah lama juga kita tidak keluar rumah. Boleh yah? Please. Ku mohon" Melihat kedua bola mata Haechan yang berbinar membuat Jaemin mengangguk secara tidak sadar

"Ya sudah lah. Lagipula, aku rindu suasana kafe"






































"Ehm, sir. You can go back and wait  Haechan in the university. I will fine, don't worry about me" Bodyguard itu terlihat ragu, dia takut terjadi sesuatu pada Jaemin. Apalagi, Johnny memerintahkannya untuk menjaga mereka berdua terutama lelaki manis di depannya ini

"But, Mr. Na, I—"


"Please" Akhirnya bodyguard itu mengangguk, dia kembali masuk ke dalam mobil dan menjalankannya dengan perasaan ragu. Namun melihat senyuman Jaemin yang menyejukkan membuat dia percaya, Jaemin akan baik-baik saja

Jaemin memasuki kafe, suasana kafe ini berbeda dengan kafe milik Jungwoo yang menjadi tempat kerjanya untuk dua tahun belakangan. Dia memesan ice americano 8 shot dan duduk di kursi yang berada di lantai dua

Sambil menunggu pesanannya, Jaemin membuka ponsel pintarnya. Berniat mengabari Ten bahwa dia telah menyelesaikan interviewnya dan sedang menunggu Haechan. Sampai tiba-tiba panggilan seseorang mengalihkan fokusnya

"Na Jaemin-ssi?" Jaemin sontak mendongak. Seseorang memanggilnya dengan Bahasa Korea. Seseorang berambut pirang dan berkulit putih tengah tersenyum lembut kepadanya

"Who? Are you Korean?" Pria itu mendudukan dirinya tanpa permisi di kursi yang berhadapan dengan Jaemin

"Santai saja, aku tinggal di Korea lebih lama darimu" Ah, tenyata benar orang Korea. Tapi sebentar, dia tahu nama Jaemin?

"Kenapa kau tahu namaku? Aku merasa tak pernah mengenalmu" Pria itu terkekeh, mengulurkan tangan kanannya dan mengode Jaemin untuk membalas jabatan tangannya. Namun Jaemin malah memandangnya aneh dan tak berniat sama sekali untuk menerima uluran tangan itu

Vampire's Bride || Nomin [✔] TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang