16. Official Greetings

18.9K 3.1K 252
                                    

⚠t⚠y⚠p⚠o⚠


















Jaemin tidak pernah mengira akan berada di situasi seperti ini. Duduk diantara Haechan dan Chenle di meja makan, berhadapan dengan Jeno yang juga diapit oleh Renjun dan Mark. Ya, setelah Haechan tenang dan mulai menerima kenyataan, Jeno memerintahkan mereka semua untuk berkumpul di meja makan. Entah apa yang akan dibicarakan

"Jadi Haechan, apa kau akan tetap tinggal disini? Kalau tidak mau, aku akan bantu carikan rumah sewa untuk kalian berdua" Haechan terdiam menunduk, ditatap seintens itu oleh tiga vampir didepannya membuat nyalinya ciut

"A-aku akan ikut Jaemin saja" Jaemin yang merasa dilempari pertanyaan menoleh cepat. Keputusan bukan ditangannya saat ini, lagipula yang jadi masalah kan Haechan

"Jaemin?"

"Chan, yang harus memutuskan itu kau. Jangan bertanya padaku, justru aku yang akan mengikuti keputusanmu" Jaemin melirik Jeno yang tengah dalam raut serius. Mark dan Renjun juga sedari tadi menatapnya dan Haechan bergantian

"Sejujurnya, aku masih takut pada kalian. Aku juga masih marah padamu, 'Jaem. Tapi, aku juga tak bisa memutuskan untuk pergi. Aku—"

"Kalau begitu pertanyaan terakhir, apa kau bisa mempercayai kami?" Kali ini Renjun yang bertanya, Haechan memberanikan diri untuk menatap manik lembut milik Renjun. Yah, tidak ada tanda-tanda kebohongan di matanya

"Aku ragu untuk bisa percaya pada kalian tapi—"

"Haechan, nanti aku akan ceritakan banyak hal agar kau tak takut pada kami lagi. Lagipula, Jaemin yang tau lebih dulu pun sudah mulai beradaptasi dengan keadaan kami. Dan kami pasti bisa menjagamu, setidaknya walaupun tidak bisa membantu mu melawan trauma, kami bisa menjagamu dan mencegah hal yang tidak kau inginkan terjadi. Iya kan Hyung?" Jeno, Renjun dan Mark tersenyum singkat menyetujui semua perkataan Chenle

"Jaem?"

"Aku tak akan keberatan apapun keputusanmu. Aku selalu bersamamu" Jaemin menggenggam tangan Haechan, bermaksud menguatkan. Setelah jawaban Jaemin barusan, Haechan mengangguk antusias

"Aku memilih tinggal disini. I-itupun kalau kalian masih menerima kami" Jeno mengangguk dan tersenyum, tentu saja dia menerima, tidak mungkin dia membiarkan Jaemin meninggalkan rumah ini

"Bagus lah, kau tidak jadi pergi" Jaemin tersentak dan bersemu, maksud Jeno mengatakan itu apa? Dia kan jadi terbawa perasaan

Melihat pipi Jaemin yang semakin memerah, membuat Jeno tertawa pelan. Yang lain tidak mengerti, apa yang lucu. Segaring apapun Jeno dia tidak mungkin tertawa tanpa sebab seperti orang gila

"Jen, apa ada yang lucu disini?"

"Tidak, lupakan saja"

"Ya sudah kalau begitu, kalian boleh kembali ke ruangan masing-masing. Dan, mulai sekarang larangan untuk keluar kamar bagi Jaemin dan Haechan aku hapus. Toh, kalian sudah tau identitas kami, jadi tak ada yang perlu disembunyikan lagi" Jaemin mengangguk senang, ada banyak tempat di rumah ini yang belum ia singgahi

"Apa aku boleh masuk ke perpustakaan mu? Aku janji tidak akan membuat kekacauan lagi, aku janji tidak akan merusak satupun buku di sana. Aku mohon" Jaemin merengut, guratan didahinya terbentuk seiring dengan berubahnya raut di wajah manisnya. Dia mencoba mentransferkan perkataannya pada Jeno, takutnya Jeno sedang tidak ingin mendengarkan isi hatinya saat ini

Vampire's Bride || Nomin [✔] TERBITWhere stories live. Discover now