46. Jaemin is more Important

10.8K 1.6K 52
                                    

⚠t⚠y⚠p⚠o⚠
Selamat malam minggu bagi kaum 'malmingan' maupun kaum rebahan
😭😭😭😭😭





























"Sir, sorry to interrupt but Mr. Hendery Huang wants to meet you. Should I let him ini?" Ke empat orang yang tengah menonton film di bioskop mini ini segera mengalihkan pandangannya. Johnny nampak mengangguk kepada anak buahnya yang barusan datang menyampaikan pesan itu, sedangkan Ten menatap Jaemin dan Haechan lembut

"Dulu dia tinggal di rumah sebelah, dia pindah beberapa tahun lalu. Ya sudah John, temui Hendery, aku akan siapkan minuman untuknya" Johnny dan Ten beranjak berbarengan, namun Haechan dan Jaemin memilih mengikuti. Film yang mereka tonton barusan tidak seru lagi kalau hanya mereka yang menonton

"Biar aku bantu Bibi" Jaemin mengikuti Ten menuju pantry terdekat. Mansion keluarga Suh sama besarnya dengan rumah Jeno, namun rumah ini bertipe modern, dan tidak terlihat seperti rumah keluarga vampire sama sekali

"Hendery, bagaimana kabarmu? Aku kaget karena kau menelpon mendadak" Johnny mempersilakan Hendery untuk duduk, mereka berbincang singkat sampai Haechan berjalan mendekat dengan nampan di tangannya

"Silakan Tuan. Uncle, aku kembali ke sana yah? Permisi" Haechan pergi dengan terburu-buru. Bingo, ternyata Haechan memang ada di sini

"Hyung, dia siapa? Seharusnya anakmu tidak sebesar ini bukan?" Hendery bertanya dengan sedikit candaan yang direspon tawa singkat Johnny

"Dia putra istriku, Haechan namanya. Sekarang dia tinggal bersama kami, ada sedikit masalah di tempat tinggalnya. Jadi sekarang mereka tinggal di sini" Hendery terlihat mengernyit, kata mereka sedikit aneh didengar

"Mereka?"

"Ah itu, sahabat Haechan juga tinggal di sini. Mereka tidak terpisah dari kecil jadi dia tinggal bersama kami juga. Sebentar, mungkin Jaemin sedang bersama dengan istriku" Johnny beranjak, dia berjalan menuju salah satu koridor, meninggalkan Hendery yang tengah tersenyum penuh arti di tempatnya

"Mereka disini Renjun. Haechan dan Jaemin benar-benar ada di sini"



































"Hendery sudah menelpon, mereka ada di sana. Setelah ruth Jeno selesai, kita langsung pergi ke sana. Hendery mengatakan kalau-" Ucapan Renjun terpotong setelah pintu ruangan dibuka seseorang

"Tak usah, kita pergi hari ini juga. Ruth ku sudah selesai" Renjun menggeleng, dia berjalan mendekati Jeno yang berjalan sedikit limbung

"Tidak 'Jen. Kau masih belum pulih. Lagipula kalau sekarang, mereka masih dibawah penjagaan Tuan Suh. Hendery sudah merencanakan sesuatu, dia akan menjauhkan Tuan Suh dari mereka. Saat itu, baru kita bisa menemui mereka" Jeno yang kini berjalan dengan di papah Renjun menggeleng kuat

"Aku harus ke sana! Na Jaemin ada di sana! Untuk apa aku menunggu lebih lama! Aku-"

"Jangan egois Jeno! Kau mau menemui Jaemin dengan kondisi seperti itu? Tunggu sampai ruth mu benar-benar selesai, baru kita pergi. Mau sampai kapan kau selalu mementingkan egomu? Yang paling penting, sekarang kita tahu keberadaan mereka. Itu saja sudah cukup, kita bisa berangkat kapanpun, tapi tidak hari ini. Kali ini saja, tolong dengarkan kakakmu ini" Perkataan tegas Mark akhirnya membuat Jeno takluk. Dia kembali mengatur nafasnya karena masa ruth nya memang belum benar-benar selesai, tubuhnya masih panas dan masih sesak untuk bernapas, penciumannya juga masih sangat tajam. Bahkan bau tubuh Chenle yang berada diruangannya bisa tercium oleh Jeno

Vampire's Bride || Nomin [✔] TERBITWhere stories live. Discover now