EPILOGUE (5 COUPLE)

14.2K 1.4K 126
                                    

⚠t⚠y⚠p⚠o⚠
Aku tidak mengerti kenapa kalian semua sangat terobsesi dengan adegan delapan belas coret 😭.
Masalahnya, aku memang tidak bisa membuat yang seperti itu. Jadi maafkan yah 🥺


Oh iya, masih ada 1 bonchap lagi, ditunggu yah 😚


SELAMAT MEMBACA
🥳🥳🥳






























Semua scene di chapter ini terjadi di malam yang sama
😉😉😉😉


Udara malam ini terasa sangat dingin. Ruang kerja yang biasanya hangat pun menjadi menusuk saat ini. Jeno menengadahkan pandangannya guna meregangkan otot lehernya yang kaku akibat terus menatap monitor sejak beberapa jam yang lalu.

Sebenarnya pekerjaan ini harus ia selesaikan di kantor, namun kondisi sekarang tidak mengizinkan Jeno untuk sekedar pergi ke kantor. Ya, Jaemin tengah mengandung buah hati mereka. Dan sekarang adalah waktu dimana Jaemin berubah menjadi sangat manja dan sulit untuk ditinggal

Tok tok tok
"Jenoo~" Suara manja itu terdengar bersamaan dengan ketukan pintu. Jeno sudah dapat menebak siapa orang dibalik pintu. Biasanya bila begini, Jaemin akan masuk begitu saja, kenapa sekarang pintu tidak kunjung terbuka?

Oh iya, Jeno melupakan sesuatu, Jaemin-nya terlalu malas untuk membuka pintu. Akhirnya Jeno memilih mengeluarkan semua tab pekerjaannya dalam komputer, dan berjalan menuju pintu

Cklek
"Kenapa? Mengantuk hm? Kau bisa tidur lebih dulu" Jeno menyampirkan helaian rambut Jaemin yang sekarang sudah menutupi mata bulatnya. Ingat, saat hamil, Jaemin benar-benar malas. Untuk mandi saja malas, apalagi untuk memotong poni

"Kenapa lama sekali buka pintunya. Aku lelah berdiri" Jaemin mengalungkan kedua lengannya di leher Jeno, berjinjit sedikit agar suami vampirnya mengerti maksud dari tindakannya. Tanpa aba-aba, Jeno mengangkat tubuh Jaemin ala koala, menuju ke sofa di dalam ruang kerja Jeno

Jeno mendudukan dirinya dengan Jaemin di pangkuannya. Menatap lembut pemuda yang sedari tadi tidak berhenti cemberut

Cuppp
Jeno mengecup bibir maju itu singkat. Namun Jaemin malah semakin memajukan bibirnya. Tepat sebelum Jeno hendak memagut kembali bibir manis itu, Jaemin malah menunduk dan menumpukan dagunya di bahu Jeno

"Ada apa? Apa kau ingin sesuatu?" Jeno mengalihkan tangannya. Lengan yang semula berada di pinggang Jaemin sekarang malah beralih mengusap perut Jaemin yang sedikit buncit. Masih sedikit, karena baru memasuki bulan ketiga

"Aku ingin bayi" Jawab Jaemin seraya meniup kecil tengkuk Jeno. Jeno tahu, Jaemin sedang tidak bermaksud menggodanya. Tapi tiupan itu sudah cukup membuatnya sesak

"Na, jangan seperti itu" Jaemin menjauhkan tubuhnya, menatap Jeno nyalang dan kembali pada posisinya tadi. Meniup tengkuk yang rambut halusnya sudah berdiri saat ini

"Na"

"Aku ingin bayi Jeno! Bayi!" Jeno menghela napas pelan, kalau sampai Jaemin mendengar helaan napasnya dia pasti menangis. Jaemin akan salah paham dan menyangka Jeno sudah lelah menghadapinya

"Na, dalam perutmu itu ada bayi. Bayi kita yang lucu. Tahan sebentar yah, 6 bulan tidak akan lama" Jaemin terdengar mendengus, dia kembali menjauhkan tubuhnya dari dekapan Jeno. Matanya sudah berkaca-kaca dan siap mengeluarkan genangan airnya

Vampire's Bride || Nomin [✔] TERBITKde žijí příběhy. Začni objevovat