7. Waiting for Him

22.8K 3.3K 254
                                    

⚠t⚠y⚠p⚠o⚠













Doyoung semakin pusing dengan tingkah adik tingkatnya ini. Kemarin dia membuat kepala Doyoung berputar karena memaksanya memberikan proposal pada rektorat, sekarang Jaemin malah berjalan mondar-mandir kesana-kemari membuatnya tak bisa fokus melanjutkan tugasnya

"Jaem?! Bisakah kau duduk?! Kepalaku pening melihatmu bergerak seperti itu, memang ada apa sih? Kau sudah bertemu sponsor kan? Kenapa gelisah seperti itu?" Jaemin menoleh lantas memasang wajah ingin menangis dengan tangan yang terus menggenggam erat ponsel pintarnya

"Justru itu Hyung, aku sedang menunggu panggilannya. Tapi sampai saat ini dia belum menelpon juga, aduh, bagaimana ini?" Sebenarnya untuk apa Jaemin gelisah seperti itu, toh acaranya masih ada waktu dua minggu lebih

"Jaem, biasa saja bisa kan? Acara mu bukan acara besar, kau tidak perlu biaya untuk sekarang" Jaemin menggeleng kencang, bukan, dia butuh uang bukan untuk acara klubnya. Tapi Jaemin ingin meminjam uang itu untuk membayar kontrakan rumahnya. Dia tidak mau dan tidak siap untuk tinggal di jalanan, biarlah dia korupsi sedikit toh akhir minggu ini pasti dia bayar dengan uang gajihannya

"Bukan, aku sedang butuh uang saat ini. Kalau tidak cepat aku bisa tidur di emperan toko, huaaaa" Jaemin ingin menangis. Sebenarnya setelah mendengar penjelasan dari Haechan dan Han tadi malam, Jaemin dengan cepat menelpon Jungwoo untuk meminta pinjaman, namun Jungwoo tidak bisa memberi banyak. Keuangan cafe menurun akhir-akhir ini karena Lucas si mascot dan penggaris cafe jarang mengunjungi cafe

"Hey, jadi kau berniat korupsi uang sponsor?" Doyoung itu jujur dan disiplin, sedekat apapun dia dengan Jaemin, dia tidak akan membiarkan hal negatif itu terjadi

"Tidak, hanya meminjam. Aku kembalikan akhir minggu ini, tapi aku harus cepat hyuuung nanti aku dan Haechan tidak punya tempat tinggal" Doyoung menghela napas panjang, dia kasihan tapi tidak akan membenarkan Jaemin melakukan korupsi, sekecil apapun uang yang dipinjam atau dipakai, itu tetap korupsi

"Jaem, aku tau kau sedang butuh uang, tapi korupsi tetap korupsi. Aku akan pinjamkan uangku, semoga bisa menambah kekuranganmu" Jaemin kembali menggeleng. Doyoung itu seorang mahasiswa yang bergantung dari beasiswa, ah tidak, sebenarnya dia cukup berada tapi karena nilai dan prestasinya dia menjadi salah satu penerima beasiswa di kampus ini

Walaupun begitu, Jaemin tau, Doyoung berniat melanjutkan S-2 di luar negeri, jadi semua uang beasiswa nya ia simpan untuk biaya di masa depan. Makanya Jaemin tidak pernah berniat meminjam pada Doyoung

"Tidak mau. Lebih baik korupsi dibanding meminjam uangmu, itu tabunganmu Hyung. Lagipula aku juga bercita-cita kuliah di luar negeri, jadi aku tau tabungan itu tidak boleh diganggu gugat! Sedikitpun! Sepeserpun! Tidak boleh" Mulai lagi, sifat keras kepala Na Jaemin yang sudah Doyoung hapal betul

"Ya sudah, kalau begitu, aku akan mengizinkanmu tinggal bersamaku. Tapi tidak dengan sahabat menyebalkanmu itu" Bukan lagi sebuah rahasia, Doyoung itu tidak pernah akur dengan Haechan. Mau akur bagaimana kalau setiap bertemu hanya ada Haechan yang selalu emosi dan menuduh Doyoung menyalahgunakan kekuasaan karena membuat rapat BEM terlalu lama. Salah Haechan juga sebenarnya, kan dia sendiri yang ingin pulang bersama Jaemin

"Tidak mau juga. Aku dan Haechan itu sepaket. Aku tidak bisa meninggalkannya begitu saja, tapi terimakasih tawarannya Hyung" Doyoung menggangguk mengiyakan, dia tidak bisa memaksa bukan?

"Ya sudah terserah kau saja. Aku akan menutup telinga dan mataku saat kau korupsi jadi jangan bawa-bawa namaku kalau kelakuanmu ketahuan nanti"

Vampire's Bride || Nomin [✔] TERBITWhere stories live. Discover now