20. Busy Day

16.5K 2.5K 76
                                    

⚠t⚠y⚠p⚠o⚠
Update untuk menemani malming kalian semuaa
😘😘😘😘😘


















Jaemin dan Haechan sibuk bersih-bersih pagi ini. Jika memasak tidak boleh, Haechan dan Jaemin bisa membantu membersihkan rumah ini. Akhirnya, Jaemin menuruti saran Haechan untuk membalas kebaikan Jeno dan keluarganya dengan cara bersih-bersih

"Chan, aku pikir kita akan sibuk mulai besok. Dekorasi harus kita selesaikan secepat mungkin, jadi ada kemungkinan kita menginap di kampus" Haechan yang tengah fokus membersihkan debu di atas meja dengan kemoceng lantas menoleh, Jaemin tengah menyiram tanaman di taman belakang rumah ini

"Aku keluar klub saja 'Na. Malas sekali harus menginap" Jawaban yang sudah dapat diprediksi. Haechan benar-benar dengan sangat terpaksa ikut klub misteri, bertahan sampai Jaemin naik pangkat jadi ketua pun sudah patut diacungi dua jempol

"Terserah kau saja. Kalau kampus kita tidak mengharuskan kita untuk ikut klub, aku juga lebih memilih tidak ikut apapun" Haechan merengut, Jaemin tidak berusaha merayunya seperti biasanya

"Menyebalkan. Kenapa kau harus ikut klub itu sih 'Jaem? Aku kan jadi ikut juga" Jaemin yang semula tenang berubah kesal. Itu bukan salahnya kalau Haechan selalu mengikutinya kemanapun

"Yang suruh kau selalu mengikutiku siapa? Aku saja tak pernah memaksamu ikut klub yang sama denganku" Jaemin sebenarnya membenci perdebatan, tapi entah kenapa pagi ini dia sangat emosi

"Cih, sensitif sekali. Baru juga semalam ditinggalkan kau sudah seemosi ini" Jaemin mendelik mendengar sindiran Haechan, dia lantas mengangkat selang dan mengarahkannya pada Haechan

"YAK!! NA JAEMIN!" Haechan yang basah seluruhnya mengambil selang air yang lain, yang ini sedikit lebih pendek dibanding milik Jaemin

"Sini kau!"

"Dapatkan aku kalau bisa, wleee"

Perang berakhir setelah mereka berdua basah kuyup dan tidur terlentang di atas rerumputan hijau sambil tertawa terbahak

"Wah, sudah lama kita tidak bermain-main seperti ini yah 'Chan" Jaemin menatap langit biru di atas sana, pagi ini sangat cerah

"Iya, aku jadi teringat dulu 'Jaem. Saat kita berdua dimarahi nenek karena bermain hujan sepulang sekolah" Bernostalgia sedikit boleh kan

"Hahahaha, iya. Padahal seragam kita satu-satunya, akhirnya semalaman kita mencuci dan mengeringkan seragam itu berdua. Hukuman dari nenek tidak pernah main-main" Kenangan saat itu memang tidak terlalu menyenangkan, tapi akan selalu diingat oleh Jaemin

"Nenek kau baik-baik saja kan? Aku dan Jaemin bahagia sekarang, semoga kau bahagia juga yah di sana" Jaemin menoleh ke arah Haechan yang terlentang di sampingnya. Haechan memandang ke arah yang sama dengan Jaemin, langit biru

"Tidak nenek. Haechan kemarin marah padaku. Dia bilang aku pembohong, padahal aku tidak seperti itu. Kan nenek yang mengajariku untuk tidak berbohong, iya kan 'Nek?" Giliran Haechan yang menoleh menatap Jaemin. Memang keduanya sangat kekanakan kalau sudah bercerita pada Nenek Lee, walau dalam faktanya beliau tidak bersama mereka

"Dia yang keterlaluan 'Nek, aku kan takut vampir tapi dia membawaku ke rumah vampir. Siapa yang tidak marah" Jaemin terkekeh dengan protesan Haechan

"Tapi dia bahagia tinggal disini 'Nek, dan kabar baiknya Haechan tidak takut lagi dengan vampir. Aku tidak jahat kan 'Nek?" Haechan merengut, dia tidak bisa membantah perkataan Jaemin

Vampire's Bride || Nomin [✔] TERBITWhere stories live. Discover now