31. They Leave

14.9K 2.2K 289
                                    

⚠t⚠y⚠p⚠o⚠
Mohon untuk baca AN dibawah yahhh
🥺🥺🥺



























Hyunjae dan Juyeon sudah berangkat beberapa menit lalu. Yang tersisa kini hanya ratapan sedih Haechan dan Chenle karena ditinggalkan Hyung terbaiknya. Mereka semua berkumpul dalam diam di ruang tengah, membiarkan televisi menyala, namun tidak ada satupun yang melihatnya

Jaemin sibuk memikirkan perkataan Hyunjae kemarin, begitupun dengan Jeno yang kembali teringat kejadian mengerikan beberapa puluh tahun lalu karena perkataan Juyeon. Mark, yang cenderung selalu tau segala hal memilih tidak peduli dan hanya menatap wajah semua orang satu persatu. Renjun hanya memperhatikan Haechan dan Chenle yang masih meratapi kepergian Hyunjae

"Ehm, Na" Suara Jeno membuyarkan lamunan Jaemin, ia sontak menoleh dan menatap Jeno dengan wajah bertanya

"Apa 'Jen?" Tanpa menjawab pertanyaan Jaemin, Jeno menarik lengan Jaemin dan berjalan pergi menuju halaman belakang. Meninggalkan empat pasang mata yang saling pandang tak mengerti

"Na, aku tau apa yang Hyunjae katakan padamu kemarin. Kau sedang memikirkannya bukan?" Jaemin tersentak, kenapa Jeno selalu tau semua yang ia pikirkan

"Jeno, dengar. Aku punya satu permintaan padamu" Jeno mengernyit, Jaemin bukannya menjawab pertanyaannya malah meminta sesuatu. Walaupun dia pasti mengabulkannya, tapi tidak mendadak seperti ini juga

"Apa? Apapun yang kau inginkan sebisa mungkin akan kuturuti. Kau ingin apa sayang?" Jaemin berubah bersemu, kata sayang masih dan selalu aneh di telinganya juga hatinya

"Setiap kau membaca isi pikiranku, kau harus meminta izin terlebih dahulu. Jangan asal menguping seperti barusan, kalau seperti ini terus, bagaimana aku bisa berpikir" Jeno kembali mengernyit tak mengerti, sedari tadi dia tidak mendengar isi hati Jaemin kok. Dia hanya menebak apa yang Jaemin pikirkan, dan jawabannya pasti perkataan Hyunjae kemarin

"Aku tidak mendengar isi hati mu 'Na, aku hanya menebak-nebak. Yah, aku memang menguping obrolan kau dan Hyunjae kemarin sore. Dan aku yakin itu pasti membuatmu kepikiran" Jaemin menghela napas panjang, dia semakin mendekatkan diri pada Jeno dan bersandar pada pundaknya

"Apa takdirku juga akan seperti Hyunjae Hyung? Apa hidup abadi seperti ini menyenangkan 'Jen?" Jeno menyadari dengan sangat semua hal yang Jaemin pikirkan, dia mengusap surai Jaemin lembut

"Na, untukku yang sudah ditakdirkan seperti ini, menjalani hidup dengan semestinya adalah apa yang selalu aku lakukan. Oh iya apa kau tau 'Na, aku selalu berpindah dari satu kota atau negara ke kota atau negara lain setiap belasan tahun sekali" Jaemin tersentak, dia menoleh pada Jeno dengan ekspresi kagetnya

"Yap, selama 128 tahun hidup ku, entah sudah berapa negara yang kutinggali" Jaemin yang terbilang cukup bodoh masih tidak mengerti dengan arah perkataan Jeno

"Kenapa begitu? Jadi nanti juga kau akan pergi?" Jeno mengangguk singkat, walaupun sebenarnya dia ragu juga

"Coba kau pikir, aku seorang presdir sebuah perusahaan besar, tampan, gagah, dan disukai banyak orang. Karyawan yang bekerja padaku tak terhitung jumlahnya, mereka pasti tau wajahku. Dan akan sekaget apa mereka kalau presdirnya tidak menua? Bertemu dua puluh tahun kemudian dengan fisikku yang masih sama seperti ini. Jadi aku tidak punya pilihan selain kembali berpindah dan menyerahkan perusahaanku kepada orang yang aku percaya" Walaupun masih tidak mengerti Jaemin mengangguk kecil

Vampire's Bride || Nomin [✔] TERBITWhere stories live. Discover now