38. Let's Go!

10.9K 1.7K 36
                                    

⚠t⚠y⚠p⚠o⚠
Oh iya, aku mau negasin. Cerita aku selanjutnya (yg mungkin aku publish) itu benar-benar School-Life guys.
Aku takut kalian terlalu berekspektasi tentang cerita itu 😭, so, aku tegasin disini.

Yaudah, selamat membaca
😁😁😁😁😁




















Bibi Ten

Bibi, maaf 😔 |
Sampai saat ini, Haechan masih tidak mau menemuimu |
Besok aku dan Haechan akan pergi ke Jepang |
Kalau Bibi masih ada waktu, mungkin pulang dari sana aku akan memaksa Haechan untuk menemuimu |
Jadi, jangan pulang dulu yah Bibi, ku mohon 🥺🥺🥺 |

| Iya Jaemin, terimakasih yah
| oh iya, kebetulan minggu ini kami juga akan pergi ke Jepang. Kita bisa bertemu disana
| Tapi kalau memang Haechan tidak mau menemuiku, tak apa. Mungkin memang belum waktunya
| Terimakasih Jaemin, tolong jaga Haechan lagi yah
| Kalau ada apa-apa, cepat hubungi aku. Aku selalu menunggu kabar darimu 😊

Iya Bibi, sekali lagi maaf 😔|


Jaemin menghela napas panjang setelah membalas pesan dari Ten. Jaemin menoleh ke arah Haechan yang sudah tertidur di kasurnya. Besok adalah hari keberangkatan mereka menuju Jepang. Pernikahan Juyeon dan Hyunjae empat hari dari sekarang, namun mereka diharuskan tiba lebih dulu untuk fitting busana yang disediakan oleh Hyunjae di sana

"Tidurlah Na Jaemin. Besok harus bangun pagi"





































"Minho Hyung dimana sih? Dia sudah berjanji akan datang tepat waktu tapi sampai jam segini dia belum datang!" Huang Renjun, si disiplin waktu yang tidak pernah mentolerir keterlambatan. Apalagi untuk jadwal penerbangan seperti ini, barang mereka saja sudah siap dalam mobil, mereka hanya perlu berangkat. Namun, keterlambatan Minho menghambat semuanya

Minho mengatakan akan pergi ke rumah mereka dan berangkat bersama. Namun sampai saat ini dimana satu setengah jam waktu keberangkatan mereka, Minho belum juga datang

Renjun berjalan mondar-mandir di depan lima orang yang menatapnya dalam diam. Sampai Chenle memberanikan diri untuk menepuk pundak Renjun dan berbisik padanya. Setelah berbisik, Renjun dengan cepat menarik lengan Chenle menuju keluar rumah, meninggalkan mereka tanpa permisi

Hal itu tak luput dari pandangan Haechan yang kini cemberut. Mengenai pertengkaran Chenle dan Haechan waktu itu, semuanya sudah selesai hari itu juga berkat kedewasaan Chenle juga Haechan. Jaemin yang tengah berbincang dengan Jeno seketika merasa aneh saat melihat Haechan tidak ada semangat seperti itu. Padahal Haechan sangat menunggu perjalanan menuju Jepang ini

"Jeno, di pesawat nanti, bolehkah aku duduk dengan Jaemin?" Jaemin menoleh pada Haechan dan Jeno bergantian. Haechan meminta izin dengan ragu-ragu

"Ya sudah, mungkin nanti aku duduk dengan Minho Hyung saja. Kasian, dia sendiri" Jeno berkata seraya tersenyum

"Lho, kan ada Mark Hyung? Kenapa malah duduk dengan Minho hyung?" Jeno dan Mark seketika beradu pandang mendengar perkataan Jaemin. Tak lama mereka saling membuang muka, Haechan dan Jaemin jadi tidak mengerti

Vampire's Bride || Nomin [✔] TERBITOnde histórias criam vida. Descubra agora