4. other side

1.8K 294 16
                                    


"Apa kau menjalani kehidupan yang bisa kita sebut, kehidupan kita sendiri?"

Mendengar itu, jennie ikut beralih memandang jisoo yang kini memandangnya juga dengan sorot mata sendunya.

Kini pandangan keduanya bertemu. Dan saling terdiam sejenak.
Sebelum akhirnya jisoo kembali berbicara...

"Kau melarikan diri dari pernikahan itu, karena pernikahan itu kehendak orang tuamu, bukan keinginan dirimu sendiri. Benar, 'kan?" Ujar jisoo, tanpa melepas pandangan mereka.

Benar. Memang benar apa yang gadis pemilik apartemen ini katakan. Jennie juga sudah memberitahu hal ini pada jisoo saat hari pertama keduanya bertemu, bukan? bahwa dirinya di jodohkan.

Jennie, yang hendak dijodohkan oleh ayahnya itu, memang atas dasar kehendak sang ayah. Yang bahkan dirinya sama sekali tidak menginginkan perjodohan itu terjadi. Maka dari itu ia melarikan diri saat hari pernikahan akan berlangsung.

Hanya karena sebuah bisnis dan juga memang sudah keharusan bagi Jennie jika sudah menginjak usia yang sudah ditetapkan untuk siap dalam hal pernikahan, maka ayahnya Kim jung-jae akan memberi pilihannya sendiri bagi anaknya, jika Jennie tak juga menemukan seorang yang siap untuk menikahi anak gadisnya itu.

"Benar. Memang itu keinginan orang tuaku, untuk aku mau menikah dengan nya. Hah~ Tetapi untungnya aku bisa lolos. Gomawo ini berkatmu jug–"

"Aku tidak melakukan apa-apa" Sela jisoo.

"Maksudku, berkat pintu apartemenmu yang terbuka, jadi aku bisa masuk dan menyembunyikan diri,"

"Maka berterima kasihlah pada pintunya." balas jisoo tak acuh, sembari mengaduk-aduk makanannya, tampak tak berselera.

"Haruskah?"

"Hm." Angguk jisoo.

"Yah! Kenapa aku har-"

"Katamu, berkat pintu apartemen ku, kau bisa lolos dan bisa masuk untuk menyembunyikan diri.."

"Ah sudahlah. Menyebalkan." Dengus jennie.

"..lalu kesimpulan yang kau katakan tadi itu apa? Apa kau tidak menjalani kehidupan sesuai kehendakmu sendiri?" Sambung Jennie bertanya.

Si gadis yang ditanya mengangguk lesu, sebagai tanggapan.

"Ah~ Jadi kau kabur dari rumah karena kau merasa hidupmu diatur oleh orangtuamu?" Terka jennie.

"O'h, benar. Berbeda bukan? Jika kau melarikan diri karena dijodohkan, tapi tidak denganku." Jisoo menyanggah.

"Iya sih, tapi tetap sama-sama kabur dari rumah." Ucap jennie yang bersikeras. Membuat jisoo memutar bola mata malas.

"Terserahmu saja." Sahut jisoo singkat

"Kau kabur hanya karena itu? Menurutku itu berlebihan.." tutur jennie kemudian. Berkomentar bahwa jisoo kabur dari rumah karena hanya diatur oleh orang tuanya? Menurutnya, jika orang tua mengatur kehidupan anaknya, itu memang untuk kebaikannya juga, 'bukan?

"Hanya'? Berlebihan?" Sahut jisoo menatap tak percaya, " Kau tidak tahu apa yang selama iniku rasakan saat semua yang ku inginkan, ku impikan, harus ku lepaskan demi hanya menuruti perintah ayahku." Ucap nada Sarkasnya.

Jennie tentu kaget karena nada bicara jisoo, namun kembali menetralkan raut wajahnya ke semula, yang tetap biasa saja.

"..Aku sudah bekerja keras melakukan apa yang dia mau, Aku tidak melakukan kesalahan, tapi selalu dikritik/diomeli. Aku sudah melakukan semua yang diperintahkan nya, hidup yang bukan inginku sendiri.., aku selalu memberi yang terbaik. Namun, yang ku terima hanyalah cercaan, dan dia malah menyanjung anak tirinya.. padahal aku anak kandungnya sendiri, tapi dia malah membela anak tirinya yang jelas bukan darah dagingnya sendiri.. semua membela anak sialan itu! Heishh~ aku yang banyak memberi kelebihan, tapi anak sialan itu yang selalu mendapat sanjungan. Benar-benar memuakkan!"

Found You In My Room- [JENSOO] Completed ✓Where stories live. Discover now