20. she's missing

1.3K 262 21
                                    


Hongdae street food, kini kami berada. Sebelumnya jennie memintaku untuk mengantarnya ke tempat banyaknya makanan jalanan di kawasan hongdae ini.

Aku sudah menolak untuk tidak ingin pergi lagi, setelah hampir seharian kami bermain di pantai. Karena itu sangat melelahkan. Namun dia sangat bersikeras untukku menuruti keinginannya.

Dan ya, mau tak mau aku meng-iyakannya lagi.

Hah

Menghela nafas bosan, kepalaku mulai terasa pening akibat banyaknya jumlah orang yang berada di sekitar, sangat berdesakkan.

Lihatlah kini, dia sudah menenteng tiga kantung plastik berisi makanan berbeda.
Aku menggelengkan kepalaku, sambil memandangi gadis itu yang tengah berjalan dengan pandangan matanya yang terus mengamati setiap pedagang yang dilewatinya.

"Masih ingin membeli? Siapa yang akan memakannya nanti," seruku.

"Aku dan kau, siapa lagi.." Sahut jennie.

"Hanya melihatnya saja sudah membuatku merasa kenyang.."

"Omo!" Tiba-tiba jennie berseru sambil berjalan cepat ke arah salah satu penjual roti berbentuk ikan atau bungeoppang.

Akupun mengikutinya.

"Olmaimnika?" Tanya Jennie ke pedagang tersebut.

"1500won,"

Aku hanya mengamati Jennie. Disini tidak ada yang membuatku tertarik, selain hanya melihat keasyikan Jennie yang sangat bergembira ketika menemukan makanan yang disukainya.

"Jisoo, bisa kau tolong bawakan dulu.." pintanya menghadap kepadaku sambil menyodorkan dua kantung plastik miliknya. Aku tentu saja langsung membantunya.

Jennie merogoh uangnya, kemudian dia berikan pada si pedagang sesuai harga makanan yang dibelinya.

"Kamsahamnida."

Kami berlanjut berjalan tanpa peta.

"Masih mau membeli ?" Tanyaku lagi memastikan. Jujur saja aku sudah sangat merasa lelah.

"Uhm, sepertinya sudah cukup."

Aku merasa lega. Namun kembali mencelos rasa legaku karena dia ingin mencari tempat untuk menikmati makanannya dahulu, sebelum pulang.

"Kita cari taman terdekat saja." Usulku langsung mendapat anggukan setuju dari si gadis lucu.

Belum sempat kami menemukan taman yang dituju, rintik air hujan tiba-tiba membasahi semua jalan dengan cepat, dan tentu saja sebelum jatuh ke tanah air hujan yang mulai mengeroyok itu terasa dahulu melewati tubuh. Sontak dengan itu aku berlari berbarengan dengan orang-orang yang sama-sama mencari tempat untuk berteduh.

Aku berlari, lekas mencari tempat untuk berteduh dahulu tanpa memikirkan bagaimana jennie.
Seketika aku ingat bahwa ku meninggalkan gadis itu, setelah menemukan tempat berteduh di depan sebuah toko.

Kami terpisah

Mataku mengedar mencari-cari sosok jennie. Namun sulit. Tidak jugaku temukan

Ingin berseru keras memanggil namanya, tetapi tidak mungkin. Karena mungkin aku akan menjadi pusat perhatian orang di sekitar, dan kemungkinan juga tidak akan bisa terdengar, sebab akan terhalangi oleh suara air hujan yang begitu deras.

"Kemana dia ?" Mataku tak hentinya mengawasi sekitar.

Sepertinya kami berlari ke arah yang berbeda hingga kami terpisah seperti ini.

Ingin menghubungi lewat panggilan telepon, namun kami belum saling bertukar nomor ponsel.

Sebab memang aku tidak pernah ada minat ingin meminta nomornya, karena setiap hari kami selalu menghabiskan waktu bersama, entah di kedai atau di rumahku.

Found You In My Room- [JENSOO] Completed ✓Where stories live. Discover now