8. worrying

1.4K 275 17
                                    

"Cepat masuk!" Suruh jennie, sembari mendorong tubuh jisoo ke dalam lemari.

Tubuh jisoo yang didorong secara paksa itu tampak kelimpungan, dan berakhir mendaratkan bokongnya cukup keras membentur papan kayu lemari itu.

Jisoo meringis tanpa suara di rasa bokongnya menimbulkan rasa sakit akibat benturan, kini posisinya dirinya sudah terduduk bersila di dalam ruang lemari yang sempit dan juga terdapat banyak pakaian yang tergantung di atasnya.

Bagh..

Tiba-tiba saja Jennie duduk di pangkuannya, sontak saja membuatnya tersentak dalam diam, lalu gadis itu menutup pintu lemarinya.

Suasana gelap. Hanya ada sedikit pencahayaan dari celah-celah lemari.

Jisoo yang hanya bergeming kini, hanya bisa menatap siluet punggung mungil gadis yang duduk di pangkuannya.
Ia menegakkan tubuhnya, guna untuk memperjelas penglihatan yang sulit ia dapat dalam kegelapan saat ini. Terlebih pakaian yang tergantung itu menutupi sebagian wajahnya, hingga semakin menyulitkan.

"Keberatan tidak?" Suara jennie. Jennie sedikit menggerakkan tubuh guna mempernyaman posisi duduknya.

"O'h, ti-tidak.." jisoo terdengar gugup.

Rasa canggung timbul. Jisoo yang khawatir akan membangkitkan gairah nya, hanya bisa meremas ujung kain bajunya serta menggigit bibir bawahnya tampak menahan sesuatu... yang disebabkan oleh bokong sintal milik jennie tepat menduduki organ istimewa yang tak semua wanita mempunyainya.

Yaitu alat reproduksi pria. Jika seorang wanita biasa memiliki reproduksi yang dinamai vagina, maka yang dimiliki pria adalah penis. Dan jisoo memiliki itu. Dia memang terlahir istimewa.

Terlahir menjadi seorang wanita, namun, memiliki penis.

Seperti yang bagaimana pria rasakan, jika sesuatu menyentuh organ intimnya, mungkin saja itu akan menyebabkan ereksi, karena merasa terangsang. Terlebih itu adalah sesuatu yang seharusnya tidak boleh sama sekali bersentuhan dengan organ reproduksi tersebut, karena kemungkinan besar dapat memicu ereksi bagi jisoo.

"Kau harusnya membereskan dengan rapih, lihatlah ini tampak masih berantakan,"

"Aku sudah membereskannya, tapi mengapa boneka ini berserak di lantai? Apa dia jatuh sendiri ?"

Dua orang maid baru saja masuk ke dalam kamar milik Jennie. Dan langsung mengobrol dengan asyik. Memang sudah kebiasaan obrolan sehari-hari bagi para wanita maid ini berbincang seperti seakan bergosip.

"Molla."

"Apa jangan-jangan, kamar ini sudah dikuasai oleh hantu. Ihhh aku jadi merinding,"

"Tidak mungkin hantu bisa cepat menghuni kamar nona Jennie begitu saja. Kau tidak tahu ? Seseram apa dia. Hantu saja mungkin akan takut dengannya."

Ucapan sang maid itu spontan membuat Jennie mencibir secara intern.
Jisoo pun ikut merespons dengan mengulum senyumnya, karena merasa lucu.

Sedikitnya ia tahu bahwa Jennie memanglah terlihat menakutkan, terlebih dari tatapan tajam juga aura wajahnya yang jutek abiez.. namun juga dibalik itu bersamaan pula dengan wajah menggemaskannya

"Iya juga. Nona Jennie lebih seram."

"Ah sudahlah, mengapa kita malah membicarakan majikan kita. Cepat bereskan lagi, lalu kunci pintunya dari luar."

"Ne.."

Blam!

Satu maid keluar kamar.

Found You In My Room- [JENSOO] Completed ✓Where stories live. Discover now