13. ordinary day

1.3K 269 16
                                    

-


"Masitge deuseyo..."

"Ne, kamsahamnida." Ucap terima kasih pelanggan atas pesanan yang baru saja jennie bawa untuknya.

Jennie pun berlalu, kembali menuju dapur dengan membawa nampan kosong.

"Sudah selesai ?" Tanyanya ke jisoo yang tampak masih sibuk mengupas,memotong serta mengiris tiga jenis bawang.

Jisoo sebelumnya memang diminta untuk melakukan itu, oleh jennie. Maka sebagai gantinya jennie yang mengantar pesanan ke pelanggan barusan.

Si gadis yang tengah sibuk pada kegiatannya itu tak menggubris, sebab terlalu fokus sepertinya..
Kedua matanya tak jarang ditutup dibuka-ditutup dibuka, sebab merasakan sensasi perih dari uap bawang tersebut.

Jennie menyimpan nampan yang semula dibawanya di meja kosong, kemudian menghampiri jisoo dan seketika itu ia menyenggol, lebih tepatnya menggeser posisi jisoo dan ia ambil alih.

"Biar aku saja, dasar cengeng." Ejeknya, sambil mengambil pisau yang semula jisoo genggam.

Jisoo menghiraukan itu, ia meringis, "Ahh.. ahh.. perih sekali," sembari mengucek mata dengan punggung tangannya. "Aku tidak bisa melakukan ini lagi. Aku tidak ingin memotong bawang lagi," protesnya.

Jennie menoleh dan menghentikan kegiatannya, "mwo? Jadi aku yang harus melakukannya, begitu ?"

"Iya," sahut jisoo dibarengi dengan anggukan.

"Wahhh.. tidak tahu diri." Jennie berkacak satu tangan di pinggang, dengan tatapan mata yang sedikit menajam. "Setidaknya kau membantu di dapur, jisoo.. Upah yang kau berikan padaku itu kecil, dan itu tak setara jika aku harus melakukan segala hal seperti ini," keluhnya.

Helaan nafas panjang keluar perlahan dari mulut jisoo, "iya iya, tugasmu hanya memasak saja dan meracik masakan. Selebihnya aku yang akan lakukan. Puas ?"

"Hm. Begitu dong."

Jennie kembali pada kegiatannya.

"Geundae... Jen, bagaimana caranya agar tidak merasa perih saat memotong bawang ?" Tanyanya kemudian.

"Memakai kacamata renang." Jawab jennie asal tanpa menoleh.

"Ahhh, okhey.."

Merasa mendapat ide jisoo pun tersenyum sumringah. Lalu beranjak menuju meja kasir.

"Semoga dia tidak benar-benar melakukannya..." Gumam jennie.

~•~

17:30, KST.

"Chaengi~" seru jennie seraya duduk di salah satu kursi dimeja yang sama dengan si gadis pelanggan nomor satu itu.

Tampak nya rosé tidak menyadari kehadirannya, sebab terlalu fokus pada laptopnya. Lantas ia pun memanggil nama gadis itu untuk beberapa kali hingga bisa menyadarkannya,

"Chaengi~"
"Chaengi~.... Chaengiiii...."

Jennie menarik nafas dalam-dalam, sebelum akhirnya berteriak dengan range 4 oktafnya..

Found You In My Room- [JENSOO] Completed ✓Where stories live. Discover now